GenPI.co Kalbar - Beberapa isu strategis disampaikan oleh BPC Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Pontianak saat beraudiensi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak.
Di antaranya tentang oknum atau kelompok yang tidak bertanggung jawab membuang sampah sembarangan di sekitaran Taman Digulis dan Taman Untan.
Kemudian mempertanyakan terkait jumlah Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Kota Pontianak.
Lalu beberapa Parit di Kota Pontianak yang tertutup oleh tumbuhan liar, jam operasional pembuangan sampah, dan program-program unggulan dari DLH.
Menanggapi hal tersebut, Kepala DLH Kota Pontianak Saptiko mengatakan, pihaknya sudah melakukan upaya maksimal dalam menjaga kebersihan Kota Pontianak.
“Mulai dari menyebar petugas kebersihan sebanyak 700 orang di seluruh wilayah Kota Pontianak,” tuturnya, Kamis (9/6).
Selanjutnya, menyediakan tempat pembuangan sampah di tempat-tempat keramaian seperti Taman Digulis, memiliki TPS di setiap kecamatan.
DLH juga memiliki depo utama pembuangan sampah di tiga titik, yakni di Pasar Mawar, Pasar Puring, dan Pontianak Timur.
Begitu juga dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang beroperasi 24 jam.
Saptiko juga menjelaskan soal program-program yang sudah dijalankan oleh DLH Kota Pontianak dalam mengatasi persoalan sampah.
Di antaranya membangun bank sampah yang dikelola oleh masyarakat di seluruh wilayah Kota Pontianak, melakukan pembinaan dan edukasi kepada masyarakat.
Kemudian bekerja sama dengan komunitas lingkungan serta melakukan budidaya maggot yang bekerja sama dengan peternak maggot.
“Kami terus melakukan inovasi yang berkaitan dengan keasrian lingkungan agar permasalahan sampah di Kota Pontianak dapat teratasi secara perlahan,” ungkapnya.
Ketua Cabang GMKI Kota Pontianak Afen Wilriadi menyatakan GMKI membuka diri untuk melakukan kerja sama dengan DLH untuk menjaga kebersihan kota. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News