GenPI.co Kalbar - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kapuas Hulu membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) hingga ke tingkat desa.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kapuas Hulu Ade Hermanto mengatakan, tim dibentuk di semua level pemerintahan dari tingkat pusat hingga ke desa.
"Untuk Kapuas Hulu masih dalam proses," ucapnya di Putussibau, Kamis (7/4).
Ade menyampaikan, tim tersebut akan melibatkan semua pemangku kepentingan hingga jajaran tingkat desa.
Penanganan stunting memang perlu dukungan semua pihak.
Tidak hanya pemerintah, kesadaran masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat juga dinilai sangat penting.
Selain itu, Pemkab Kapuas Hulu pun akan melaksanakan delapan aksi konvergensi terintegrasi penurunan stunting.
Menurut Ade, tiga dari delapan aksi sudah dilaksanakan pada awal 2022.
"Tren penurunan stunting di Kapuas Hulu cukup memuaskan dua tahun terakhir," tuturnya.
Ade menerangkan bahwa Kapuas Hulu berhasil menurunkan persentase stunting pada 2020 dari 32,9 persen menjadi 31,24 persen pada 2021.
Sementara itu, Kapuas Hulu berada di angka 27,8 persen berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021.
Ade menilai angka tersebut masih cukup tinggi. Artinya, kata diaa, satu dari tiga balita di Kapuas Hulu mengalami kekerdilan (stunting).
Oleh karena itu, diperlukan perhatian serius dari semua pihak untuk mengatasi masalah tersebut.
Permasalahan mendasar penyebab tingginya persentase stunting, yaitu ketidaktahuan masyarakat terhadap faktor penyebabnya.
Selain itu, pemberian pelayanan kesehatan yang belum sesuai standar baik di tingkat masyarakat maupun di fasilitas pelayanan kesehatan, turut jadi pemicu stunting.
"Jadi, sangat penting bagi masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat dengan asupan makanan bergizi terutama bagi ibu hamil,” pungkas Ade. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News