GenPI.co Kalbar - Masyarakat binaan di sekitar kawasan Taman Nasional Gunung Palung (Tanagupa) diberikan pelatihan pembuatan ecopolybag atau polybag ramah lingkungan.
Pembuatan ecopolybag menggunakan bahan-bahan dari Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK).
Kepala Seksi I Balai Taman Nasional Gunung Palung (TNGP) Bambang Hari Trimarsito mengatakan, pelatihan itu untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Menurutnya, pelatihan tersebut bertujuan menghasilkan polybag berbahan dari bambu dan pandan.
“Yang memiliki hasil yang berstandar baik dan diterima pasaran lokal maupun internasional," ujarnya, Sabtu (4/6).
Saat ini, banyak masyarakat masih menggunakan polybag plastik yang tidak ramah lingkungan karena sangat lama terurai.
Oleh sebab itu, inovasi baru ini diharapkan bisa mengubah kebiasaan lama yang banyak menghasilkan sampah plastik.
Bambang mengungkapkan, kelompok binaan Tanagupa telah menghasilkan ribuan ecopolybag ramah lingkungan yang dijual dengan harga yang bervariatif.
Tepatnya, sesuai dengan ukuran ecopolybag yang dianyam secara manual oleh kelompok binaan tersebut.
"Satu kelompok ada yang sudah menghasilkan ecopolybag sebanyak 41.000 unit sejak beberapa tahun belakang ini, yang dikerjakan secara bersama-sama," terang Bambang.
Kegiatan bersama mitra Yayasan ASRI itu diharapkan mampu mengurangi sampah plastik, terutama saat melakukan rehabilitasi di kawasan yang dilindungi.
Inovasi tersebut juga diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan Tanagupa yang selama ini dikenal sebagai paru-paru dunia.
"Ecopolybag sebagian besar diambil dalam kawasan Tanagupa, juga akan menjadi tempat bibit pohon yang akan ditanam kembali ke kawasan Tanagupa," tutup Bambang. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News