GenPI.co Kalbar - Master Plan Area Penggunaan Lain (APL) Berhutan pada Kawasan Taman Wisata Gunung Kelam, HL Bukit Luit, dan HL Bukit Rentap (Kelutap) gencar dibahas.
Kegiatan ini merupakan kegiatan lintas instansi yang ada di Kabupaten Sintang.
Di antaranya BKSDA, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Kalbar, dan Pemkab Sintang.
Bupati Sintang Jarot Winarno menyampaikan, interkoneksi kawasan hutan negara dan kawasan Kelutap sangat rumit.
“Di Merpak ada hutan desa, di Ensaid Panjang ada rumah betang serta hutan alamnya kita jaga,” ujarnya, Jumat (3/6).
Ada juga taman wisata alam, hutan desa, dan Bukit Kelam.
Pihaknya sudah melakukan diskusi yang sangat panjang untuk mendesain Bukit Kelam menjadi kawasan wisata.
Berlanjut dengan diskusi untuk interkoneksi hutan negara dan kawasan Kelutap.
Jarot meminta, para peserta berdiskusi dengan data yang ada untuk bisa menyusun perencanaan yang baik.
"Inilah cita-cita Bupati Sintang Simon Djalil saat itu dengan penyebutan kawasan Kelutap," ungkapnya.
Simon Djalil merupakan Bupati Sintang periode 2000-2005.
Meski tidak mudah, kata Jarot, namun Pemkab terus berupaya mencari interkoneksi.
“Semuanya demi masyarakat Ensaid, Merpak, Kebong, Kluit, Klutap dan Kelam. Mudah-mudahan berhasil,” terang Bupati Sintang.
Kepala UPT KPH Wilayah Sintang Timur Nikodimus yang mewakili Kadis LHK Kalbar menyampaikan, Dinas LHK Kalbar terus bekerja mewujudkan visi dan misi Gubernur. (rls)
“Kami ditugaskan untuk menyejahterakan masyarakat dan menjaga lingkungan. Itu visi keempat dan misi keenam Gubernur Kalbar,” tutur Nikodimus. (rls)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News