GenPI.co Kalbar - Pemda di Kalbar didorong segera menyerap atau merealisasikan anggaran untuk rehabilitasi jaringan irigasi.
Direktur Irigasi Pertanian Kementan RI Rahmanto mengatakan, ada empat provinsi yang belum menyerap anggaran untuk rehabilitasi jaringan irigasi hingga Mei 2022.
Kalbar termasuk salah satu provinsi dalam daftar tersebut.
"Kami mendorong segera laksanakan program di lapangan," ujarnya saat Rapat Teknis Koordinasi dan Percepatan Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Air, di Pontianak.
Dia menerangkan, rehabilitasi jaringan irigasi di Kalbar mendapat pagu Rp 4,725 miliar untuk 63 unit pengerjaan.
Kegiatan tersebut tersebar di delapan daerah, yakni Kabupaten Bengkayang, Ketapang, Landak, Melawi, Sambas, Sanggau, Sekadau, dan Kota Pontianak.
"Selain rehabilitasi jaringan irigasi, di Kalbar juga mendapat program embung pertanian dengan pagu Rp 960 juta dan realisasinya juga belum ada,” tutur Rahmanto.
Selanjutnya, program irigasi perpompaan dengan pagu Rp 1,4 miliar yang mesti direalisasikan.
Menurut Rahmanato, belum optimal pengembangan irigasi pertanian di Indonesia dari sisi efisiensi pemanfaatan irigasi menjadi tantangan secara umum.
Penyebabnya, kondisi kerusakan irigasi dan pola tata tanam yang tidak teratur.
Kemudian dari sisi kondisi geografi, curah hujan tahunan yang tinggi tetapi tidak merata, berdampak pada kondisi kekeringan atau kebanjiran.
Potensi lahan nonirigasi lebih 2 juta hektare juga belum dimanfaatkan optimal.
"Dari sisi kelembagaan sendiri, kemampuan pengelolaan kelembagaan pada tingkat petani belum merata atau tingkat partisipasi perlu ditingkatkan," terangnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News