GenPI.co Kalbar - Setiap pondok pesantren (ponpes) di Kalimantan Barat diminta untuk memaksimalkan pembinaan hafiz dan hafizah.
Gubernur Kalbar Sutarmidji menyampaikan, hal itu sesuai dengan program Gubernur dan Wakil Gubernur bahwa Kalbar harus memiliki banyak penghafal Alquran.
"Saya harapkan dapat didukung oleh seluruh ponpes yang ada di daerah ini," ujar Sutarmidji di Pontianak, Sabtu (28/5).
Saat ini, Kalbar sudah memiliki 181 hafiz/hafizah yang mampu menghafal Alquran 20 juz dan 30 juz.
Pengelola ponpes dan yayasan/sekolah Alquran juga diminta untuk mengupayakan para hafiz/hafizah yang telah diwisuda memiliki ijazah formal.
"Saya lihat mereka mempunyai postur tubuh yang bagus, sedangkan TNI/Polri memberikan kesempatan berkarier pada mereka, para hafiz/hafizah," terangnya.
Sutarmidji menargetkan LPTQ Kalbar dapat melahirkan hafiz/hafizah yang berusia 8 atau 9 tahun.
"Saya rasa hal itu bisa tercapai melalui program yang baik. Saat mengikuti hafiz/hafizah berumur 5 tahun, maka ketika berumur 8 tahun sudah bisa diwisuda,” katanya.
Dia mengusulkan agar LPTQ jemput bola terhadap anak-anak yang memiliki potensi.
Para hafiz/hafizah juga diharapkan bisa tergabung dalam satu organisasi untuk memulai usaha.
Tujuannya, membantu mengembangkan rumah ibadah di daerah masing-masing.
"Seperti kios di area Masjid Mujahidin, satu atau dua kios itu diserahkan kepada organisasi mereka untuk memulai usaha,” tutupnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News