GenPI.co Kalbar - Bupati Landak Karolin Margret Natasa mengatakan permasalahan stunting menjadi permasalahan yang serius bagi pemerintah termasuk Kabupaten Landak.
Oleh sebab itu, ia membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Landak yang melibatkan dinas terkait termasuk PKK.
Senin (4/4), Karolin menyosialisasikan penurunan angka stunting di Desa Ambarang, Kecamatan Ngabang yang merupakan desa binaan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Landak.
"Ini persoalan yang sangat penting, makanya saya hadir langsung di Desa Ambarang bersama PKK dan dinas terkait temasuk Forkopimcam serta pihak puskesmas,” tuturnya.
Menurut Karolin, masalah tumbuh kembang anak adalah masalah masa depan bersama dan perlu ditangani bersama pula.
Desa Ambarang merupakan salah satu desa yang angka stunting-nya masih tinggi di Kecamatan Ngabang yakni 29,8 persen pada 2021.
Karolin berusaha menurunkan angka stunting pada desa-desa yang angkanya masih tinggi.
"Secara statistik, angka dan data jumlah balita dan bayi yang masih kurang tumbuh kembangnya termasuk yang masih tinggi di Kecamatan Ngabang,” katanya.
Saat ini, ada 19 desa di Kecamatan Ngabang dengan angka stunting tinggi, tetapi yang paling tinggi ada di Desa Ambarang.
Karolin menjelaskan, ada tiga faktor yang menandai anak mengalami stunting.
Pertama, tumbuh kembang anak tidak sesuai dengan umur seperti pertumbuhan tinggi badan dan berat badan anak.
Kedua, ada masalah saat tumbuh kembang seperti anak yang lambat jalan, lambat berbicara maupun lambat tumbuh gigi dari usia pertumbuhannya.
“Dan yang ketiga gangguan pada kecerdasan,” tutupnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News