GenPI.co Kalbar - Kota Singkawang dinyatakan aman dari virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak.
Meski demikian, Pemkot Singkawang sedang menyiapkan langkah mitigasi dalam menghadapi ancaman PMK.
“Meningkatkan kewaspadaan terhadap kasus PMK pada hewan ternak di daerah ini," kata Kadis Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Singkawang Dwi Yanti,
Selasa (24/5).
Menurut Dwi, sudah ada empat wilayah di Kalbar yang terindikasi, yakni Mempawah, Kubu Raya, Pontianak, dan Ketapang.
"Kami sudah melakukan komunikasi dengan peternak terkait PMK, kami juga sudah memberikan edukasi dan pemahaman akan PMK," tuturnya.
Pihaknya juga tidak mendatangkan hewan ternak seperti sapi atau hewan berkuku belah lainnya dari keempat wilayah tersebut.
"Memang peternak keberatan akan imbauan ini, tapi kami akan maksimal dalam pemantauan dari mana hewan ternak itu didatangkan," terang Dwi.
Nantinya, jika hewan ternak sudah bisa didatangkan dari keempat wilayah tersebut, akan diberlakukan isolasi selama 14 hari.
"Memang ini menjadi perhatian bersama dan kerja sama bagi para peternak," ucapnya.
Dinas Pertanian, juga sudah melaporkan ke pimpinan agar dapat dilakukan pembentukan Satgas Pengendali Wabah PMK Kota Singkawang.
Tujuannya, agar isolasi bagi hewan ternak ini bisa dilakukan secara maksimal.
"Drafnya sudah ada dan sudah disampaikan ke pimpinan. Semoga bisa terbentuk," ungkapnya.
Sebab personel kesehatan hewan terbatas, pihaknya mengimbau para peternak sapi agar memperhatikan dan meningkatkan kualitas daya tahan tubuh hewan ternak.
"Sama halnya seperti kita melakukan penanganan covid-19. Menjaga kualitas daya tahan tubuh menjadi penting agar terhindar dari virus,” paparnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News