Larangan Ekspor CPO Dicabut, Petani Sawit Girang

21 Mei 2022 00:10

GenPI.co Kalbar - Pencabutan larangan ekspor minyak kelapa sawit atau CPO oleh pemerintah membuat petani kembali bergairah lantaran bisa meningkatkan nilai tambah petani.

Hal itu diakui oleh Marjitan selaku Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perkebunan Inti Rakyat (ASPEKPIR) Kalbar.

Menurutnya, ekspor CPO dibuka kembali akan membuat harga TBS sawit di tingkat petani kembali normal.

BACA JUGA:  Soal Harga Sawit, Gapki Komitmen Terapkan Aturan Pemerintah

“Itu yang kami kawal. Saat ini, petani bersyukur dan kembali bergairah," katanya di Pontianak, Jumat (20/5).

Harga sawit yang kembali normal, juga membuat semangat petani untuk menanam atau membudidayakan meningkat.

BACA JUGA:  Beda dengan Malaysia, Harga TBS Sawit Kalbar Cuma Rp 3.628,78

Baik lewat program yang digalakkan pemerintah, yakni Peremajaan Kelapa Sawit (PSR) maupun secara swadaya.

"Kami prediksikan keperluan bibit siap edar tentu akan meningkat dengan gairah sawit semakin baik,” terangnya.

BACA JUGA:  Petani Sawit Singkawang: Ada Pabrik Tak Lagi Terima Hasil Panen

Pasalnya, larangan ekspor beberapa waktu lalu sempat petani kecewa karena harga di tingkat petani diambil hanya kisaran Rp 2.000-an.

Marjitan tetap meminta pemerintah untuk memberikan perhatian pada tanaman yang telah menjadi komoditas unggulan daerah itu, terutama untuk pupuk dan herbisida.

"Tingginya harga menjadi biaya rawat meningkatkan. Hal itu bisa mengurangi nilai tukar petani atau pendapatan petani," pungkasnya.

Diketahui, keterangan resmi pada Kamis (19/5), Presiden Jokowi menyampaikan bahwa keran ekspor CPO dan minyak goreng dibuka kembali.

Peraturan tersebut berlaku mulai 23 Mei 2022. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Shella Angellia Rimang

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALBAR