GenPI.co Kalbar - Sejak 1 April 2022, PLBN Entikong sebagai perbatasan Indonesia-Malaysia di Kabupaten Sanggau sudah dibuka.
Begitu pula di PLBN Aruk, Kabupaten Sambas yang sudah mengizinkan keluar masuk kendaraan pribadi sejak 15 April 2022.
Oleh sebab itu, Gubernur Kalbar Sutarmidji membahas rencana lalu lintas barang di sejumlah PLBN yang ada di Kalbar.
Pembahasan tersebut dilakukan bersama Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Kuching, Sarawak, Malaysia, Raden Sigit Witjaksono.
Sigit berharap, lalu lintas barang yang hingga saat ini belum diaktifkan, bisa segera dibuka. Sebab hal tersebut dinilanyai sangat potensial bagi kedua negara.
"Harapan dari Sarawak, yakni kita bisa segera mengaktifkan dan normalisasi kerja
sama perdagangan," tuturnya, di Pontianak, Kamis (19/5).
Menurutnya, ada dua pintu perbatasan yang harus diperbaiki dan dilengkapi dengan CIQS serta perlu ada pembenahan di PLBN Aruk.
"Semua pihak harus bersatu padu untuk melengkapi PLBN yang saat ini masih belum terbuka,” sarannya.
Sigit menuturkan bahwa Gubernur Kalbar juga menyampaikan potensi ekonomi Kalbar dan kerja sama perdagangan yang cukup besar," ungkapnya.
Penandatanganan MoU ketenagakerjaan yang disaksikan langsung oleh Presiden Jokowi pada 1 April 2022 menjadi payung One Canal System.
Dimulai dari perekrutan hingga penempatan di Sarawak, Malaysia.
"Oleh sebab itu, Konsulat Jenderal RI di Kuching akan mengawal lalu lintas manusia agar lebih aman dan lancar," ucap Sigit.
Pembukaan PLBN secara bertahap dimulai dari PLBN Entikong sejak 15 April 2022 yang mengizinkan lalu lintas manusia dan kendaraan pribadi. Begitu juga di PLBN Aruk.
"Tapi, yang kita harapkan ke depan adalah lalu lintas kendaraan umum dan barang. Mudah-mudahan semua stakeholder bisa menyiapkan semuanya,” harapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News