GenPI.co Kalbar - Isu wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan yang sedang naik daun, menyebabkan penjualan daging di Kota Pontianak menurun hingga 50 persen.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Asosiasi Pengusaha dan Peternak Sapi dan Kambing Munaji, di Pontianak, Kamis (19/5).
Dia mengimbau agar konsumen agar tidak perlu khawatir dengan adanya wabah.
“Karena hewan ternak yang telah terjangkit PMK tidak bisa menularkan penyakit tersebut ke manusia," tuturnya.
Munaji menyebut, pada hari biasanya dapat terjual 40 sampai 50 ekor sapi atau kambing per hari.
Namun saat ini, penjualan menurun drastis mencapai 50 persen.
Dia diduga hal tersebut terjadi karena dua faktor. Pertama karena setelah Hari Raya Idulfitri masyarakat banyak pengeluaran, sehingga belum membeli daging.
“Kedua karena isu PMK yang beredar masih simpang siur," ucap Munaji
Saat ini, untuk harga daging segar masih stabil di kisaran Rp 135 ribu – Rp 140 ribu per kilogram.
Diketahui, kasus PMK ditambah Hari Raya Idulfitri telah membuat persediaan sapi dan kambing menurun.
"Prediksi kebutuhan untuk Iduladha sekitar 500 hingga 1.000 ekor sapi dan kambing sekitar 2.000 sampai 3.000 ekor," sebutnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News