Petani Sawit Singkawang: Ada Pabrik Tak Lagi Terima Hasil Panen

18 Mei 2022 13:10

GenPI.co Kalbar - Para petani sawit di Kota Singkawang meminta Presiden kembali membuka keran ekspor CPO.

Hal itu disampaikan oleh dalam aksi damai Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kota Singkawang, di Kantor Wali Kota Singkawang.

"Kami mendukung aksi keprihatinan para petani kelapa sawit secara nasional di 22 provinsi dan 146 kabupaten/kota yang ada di Indonesia,” tutur koordinator aksi Maryanto, Selasa (17/5).

BACA JUGA:  Soal Harga Sawit, Gapki Komitmen Terapkan Aturan Pemerintah

Dia harapan, apa yang disampaikan para petani kelapa sawit bisa didengar oleh pemerintah pusat.

“Yang mengambil keputusan larangan ekspor minyak kelapa sawit dan CPO adalah pemerintah pusat melalui Bapak Presiden RI Joko Wododo," katanya.

BACA JUGA:  Aduan Harga TBS Sawit Rp 1.800, Disbunak Kalbar Meradang

Apalagi, kata dia, para petani mendapat informasi bahwa harga TBS di Malaysia sudah mencapai Rp 5.000 per kilogram.

Berbeda jauh dengan di Indonesia yang masih di kisaran Rp 1.500 – Rp 2.000 per kilogram.

BACA JUGA:  Beda dengan Malaysia, Harga TBS Sawit Kalbar Cuma Rp 3.628,78

"Yang paling menyedihkan lagi ada pabrik yang sudah tidak menerima hasil petani kelapa sawit yang telah berjuang memanen dan mengangkut,” ungkap Maryanto.

Oleh sebab itu, dia sangat berharap aksi yang disampaikan kepada pemerintah lewat Wali Kota Singkawang bisa didengar oleh pemerintah pusat.

Menurutnya, Kota Singkawang merupakan satu-satunya kota yang tidak mempunyai pabrik kelapa sawit.

Padahal, ada 5.000 hektare lahan sawit di kota tersebut ditambah dengan Kabupaten Sambas dan Bengkayang yang memiliki area sawit cukup luas.

"Kami sangat mengharapkan dan mohon dukungan kepada pemda, bisa menghadirkan investor guna membangun pabrik kelapa sawit," ujar Maryanto. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Shella Angellia Rimang

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALBAR