GenPI.co Kalbar - Pembangunan jaringan listrik di sepanjang jalan pararel perbatasan Indonesia-Malaysia, Kabupaten Kapuas Hulu menjadi prioritas pada 2022 ini.
"Jaringan listrik dari PLN itu memang sangat dinanti-nantikan masyarakat perbatasan,” tutur Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan (Sis), Rabu (18/5).
Oleh sebab itu, dia sangat mengapresiasi perhatian pihak PLN.
Sepanjang Kecamatan Badau-Lanjak dan Putussibau, 15 desa yang direncanakan akan dibangun jaringan listrik.
Rencana tersebut telah dibahas dalam pertemuan singkat dengan GM PT PLN Kalbar, di Bandara Pangsuma Putussibau pada Selasa (17/5).
Sis menuturkan, beberapa kali Pemkab dan DPRD Kapuas Hulu didatangi para tokoh masyarakat membawa usulan pembangunan listrik dari PLN.
Tak tinggal diam, Pemkab dan DPRD juga terus berupaya memperjuangkan aspirasi masyarakat.
"Mulai dari desa, camat, hingga tingkat kabupaten, terus diupayakan dan diberikan rekomendasi dalam usulan pembangunan listrik," katanya.
Menurut Sis, Pemkab Kapuas Hulu juga ingin semua desa di Kapuas Hulu bisa teraliri listrik negara. Namun, harus dilakukan bertahap.
Khusus Kecamatan Boyan Tanjung, ada lima desa yang diusulkan.
Sayangnya, ada salah satu desa yang ketinggalan, yaitu Landau Mentail.
Hal itu kemungkinan karena akses jalan yang belum memadai, sehingga kurang mendukung untuk masuknya jaringan PLN.
"Tahun ini, kami akan bangun dulu akses jalan agar ke depannya jaringan pihak PLN bisa masuk,” terang Sis.
“Mudah-mudahan tahun 2023 listrik sudah bisa terbangun ke sana," pungkasnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News