Lembaga Keagamaan di Pontianak Diminta Harus Mampu Beradaptasi

10 Oktober 2023 00:30

GenPI.co Kalbar - Sebanyak 400 lembaga keagamaan se-Kota Pontianak mengikuti pembinaan yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak di Aula Sultan Syarif Abdurrahman (SSA) Kantor Wali Kota Pontianak.

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan, kegiatan pembinaan lembaga keagamaan yang rutin digelar setiap tahun ini tujuannya sebagai upaya menanamkan kesadaran secara terus-menerus tentang kualitas kehidupan beragama.

Pembinaan tersebut penting dilakukan agar lembaga keagamaan terlibat aktif dalam melayani jemaahnya, mendorong toleransi antaragama serta menggalakkan nilai-nilai moral dan etika dalam lingkungan masyarakat.

BACA JUGA:  Karolin Minta PWKI Landak Kontribusi di Bidang Sosial-Keagamaan

"Tujuan pembinaan ini menjadi tugas Pemerintah Kota Pontianak untuk meningkatkan kualitas kehidupan beragama dengan masyarakat yang majemuk di Kota Pontianak," ujarnya saat membuka Pembinaan Lembaga Keagamaan se-Kota Pontianak, Senin (9/10).

Menurutnya, pembinaan ini harus terus dilakukan sebagai wadah silaturahmi dan bertukar informasi serta berbagi pengalaman yang nanti disampaikan oleh narasumber.

BACA JUGA:  Peran Lembaga Keagamaan Ciptakan Umat yang Toleran

Pemaparan dari para narasumber tersebut bisa menjadi landasan untuk mengatasi berbagai persoalan di lembaga keagamaan maupun yang ada di lingkungan masyarakat.

Lembaga keagamaan juga harus mampu beradaptasi dengan kondisi yang ada di lingkungan masyarakat.

BACA JUGA:  3.040 Jamsosnaker Dialokasikan untuk Pekerja Sosial Keagamaan di Ketapang

"Era digitalisasi membuat semua orang harus mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi dan informasi yang begitu pesat perubahannya," terang Edi.

Dalam kehidupan tata negara, agama juga menjadi fondasi dalam mempertahankan keutuhan bangsa dan negara.

Oleh sebab itu, dalam menyikapi berbagai persoalan, kecerdasan spiritual menjadi hal penting untuk menyelesaikannya.

"Keberadaan lembaga keagamaan dan pendidikan keagamaan, baik formal maupun nonformal, sangat dibutuhkan pemerintah untuk pembangunan manusia," tuturnya.

Edi mencontohkan, peran majelis taklim sebagai lembaga keagamaan nonformal.

Dalam melakukan kegiatan rutinnya, selain meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan, majelis taklim juga harus bisa meningkatkan keilmuan dari jemaahnya.

"Konkretnya adalah bagaimana implementasi dalam kehidupan sehari-hari," tutup Edi Rusdi Kamtono. (rls)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Shella Angellia Rimang

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co KALBAR