GenPI.co Kalbar - Konsep sistem Transportasi Nasional dalam Tataran Transportasi Wilayah (Tatrawil) dikembangkan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Pemprov Kalbar).
Hal itu mengingat wilayah Kalbar berpotensi sebagai lintasan pergerakan orang dan barang dari Sarawak Malaysia menuju IKN Nusantara.
Hal tersebut disampaikan oleh Plh Sekda Kalbar Alfian saat membuka kegiatan Mapping Isu Strategis Sektor Transportasi di wilayah Provinsi Kalimantan Barat, Rabu (4/10).
"Untuk mewujudkan peluang dan potensi tersebut, diperlukan adanya Konsep Pengembangan Sistem Transportasi Nasional dalam Tataran Transportasi Wilayah (Tatrawil) di Kalimantan Barat secara merata dan terpadu," tuturnya.
Menurut Alfian, Provinsi Kalbar memiliki perbatasan darat paling panjang dengan Sarawak Malaysia sepanjang 966 km.
Selain itu, berada pada Alur Pelayaran Pelayaran Kepulauan Indonesia (ALKI) I sebagai jalur utama lalu lintas pelayaran atau jalur logistik, dengan adanya Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN).
Oleh sebab itu, Kalbar sangat berpotensi besar sebagai lintasan pergerakan orang dan barang dari Sarawak Malaysia menuju IKN Nusantara.
Ke depan, Alfian berharap Provinsi Kalbar bisa menjadi akses penghubung antarwilayah ke Ibu Kota Negara.
"Karena kita paham Kalbar ini kan sebagai wilayah yang berbatasan dengan Sarawak, Brunei, tentu menjadi harapan kita akses konektivitas di Sarawak dan Brunei juga ke Kalimantan, terutama ke IKN juga mungkin melalui Kalimantan Barat," terangnya.
Sebagai informasi, ada isu yang terus beredar terkait status Bandara Supadio yang bakal diturunkan statusnya menjadi bandara domestik.
Alfian berharap, hal tersebutdipertimbangkan kembali sehingga Bandara Supadio tetap menjadi bandara internasional. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News