GenPI.co Kalbar - Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan menuturkan bahwa kesiapan calon pengantin adalah kunci pencegahan stunting.
Oleh sebab itu, dia ingin anak muda di Kota Pontianak, khususnya mereka yang tengah memasuki proses pernikahan, agar mematangkan persiapan sebelum akhirnya menjadi pengantin dan memiliki anak.
Hal tersebut dia sampaikan seusai acara Genbest Talk di Hotel Aston Jalan Gajah Mada, Pontianak, Selasa (3/10).
“Mulai dari usia sedini mungkin, remaja yang nantinya memasuki usia pernikahan sampai melahirkan bayi. Istilahnya seribu hari pertama kehidupan, ini menjadi penting karena generasi muda memahami,” tuturnya.
Menurut data terbaru Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, angka penurunan stunting telah mencapai 4,7 persen dari yang awalnya 24,4 persen pada 2021 menjadi 19,7 persen pada 2022.
Hingga kini, kata Bahasan, pihaknya terus melakukan aksi konvergensi stunting di seluruh wilayah Kota Pontianak serta menargetkan penurunan sebesar 5 persen pada akhir 2023.
Arah kebijakan dan program yang beririsan dengan urusan stunting juga diprioritaskan, seperti sanitasi air bersih bagi warga kurang mampu.
“Kami Pemkot Pontianak dengan lintas sektor berupaya secara bergotong royong untuk mengintervensi memberikan bantuan pangan protein hewani lokal kepada bayi teridentifikasi stunting. Dan ini dampaknya luar biasa,” ungkap Bahasan.
Mahasiswa dari seluruh kampus di Kota Pontianak hadir di kegiatan Genbest Talk untuk menambah wawasan dari narasumber.
Salah satunya, yakni Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Narasumber lainnya adalah Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) dan dokter kenamaan Indonesia, Gia Pratama. (rls)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News