Packaging dan Branding Tingkatkan Omzet Wajib Pajak Kuliner

02 Oktober 2023 15:05

GenPI.co Kalbar - Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Pontianak bekerja sama dengan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Pontianak menggelar workshop dengan tema 'Meningkatkan Penjualan Makanan dan Minuman Melalui Packaging dan Branding' di Hotel G Pontianak, Senin (2/10).

Hal itu dalam rangka mendorong pengembangan usaha wajib pajak restoran, rumah makan, kantin, kafe, katering dan sejenisnya,

Kepala BKD Kota Pontianak Amirullah menerangkan, workshop yang digelar ini merupakan bagian dari Program Business Development Service (BDS) yang ditujukan bagi pelaku usaha kuliner yang juga merupakan wajib pajak.

BACA JUGA:  Jadi Penggerak Ekonomi, Pemprov Kalbar Optimalkan Pajak Sektor Perkebunan

Tujuannya menambah wawasan para pelaku usaha mengenai pentingnya pengemasan dan merek dagang terutama usaha kuliner.

"Para peserta tentunya akan dibekali materi-materi bagaimana kiat dan strategi jitu dalam packaging dan branding usaha yang digeluti para wajib pajak ini," terang Amirullah.

BACA JUGA:  Samsung, Vivo, Xiaomi hingga Infinix Abai Bayar Pajak Reklame

Menurutnya, packaging dan branding sangat penting karena mereka menciptakan citra dan kesan pertama kepada pelanggan atau customer.

Selain itu, packaging yang menarik dan branding yang kuat menjadikan pembeda dari usaha sejenis.

BACA JUGA:  Puluhan Reklame di Pontianak Disegel, Pemilik Harus Klarifikasi dan Bayar Pajak

"Begitu pentingnya packaging dan branding bagi sebuah usaha karena sangat mempengaruhi dalam meningkatkan penjualannya," imbuh Amirullah.

Satu di antara peserta, Desy Wahyu Utami yang menjadi pengusaha kue dan katering mengatakan, banyak manfaat yang diperolehnya selama mengikuti pelatihan tersebut.

Di antaranya bagaimana merancang kemasan lebih menarik dan mampu memikat para pelanggan.

Demikian pula dengan branding atau logo harus mencerminkan identitas usaha yang dimiliki.

"Dengan packaging dan branding yang menarik, tentu setiap orang yang melihatnya langsung tahu dengan produk yang dijual," ucapnya.

Desy berharap dengan ilmu yang didapatnya ini bisa diterapkan pada usaha yang digelutinya.

Tentunya dalam membangun sebuah branding, butuh konsistensi pada produk makanan dan minuman yang dijual.

Dengan demikian, brand usaha itu melekat di hati para pelanggan sehingga ketika melihat brand ini, mereka sudah tahu keunggulannya.

"Saya berharap dengan adanya pelatihan ini bisa meningkatkan omzet penjualan saya," tutup Desy. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Shella Angellia Rimang

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALBAR