GenPI.co Kalbar - Pembangunan Bandar Udara (Bandara) Singkawang sudah memasuki tahap pelaksanaan pengadaan tanah jalan akses menuju bandara.
Hal tersebut disampaikan oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Singkawang Sumastro, di Singkawang, Sabtu (30/9).
"Dalam proses pelaksanaannya, terdapat sedikit kendala berkenaan dengan kepemilikan lahan yang mengakibatkan jalannya proses pembangunan menjadi terhambat,” tuturnya.
“Hal inilah yang menjadi pokok pembahasan pada rapat pemaparan Program Fisik Pembangunan Jalan Akses Menuju Bandar Udara Kota Singkawang," imbuh Sumastro.
Menurutnya, pembahasan tersebut bertujuan mencari alternatif solusi yang akan dilakukan.
Hal itu mengingat Tim Pelaksana Pembangunan di lapangan mengabarkan proses pengerjaan sudah terhambat kurang lebih selama dua minggu.
Sumastro menyebut, perwakilan tim pelaksana di lapangan menjelaskan bahwa proses pengerjaan masih belum berjalan maksimal.
Pasalnya, ada hambatan yang dialami berupa adanya klaim kepemilikan tanah atau lahan dari Kelompok Tani Masyarakat Karimunting yang disinyalir beririsan dengan tanah jalan akses bandara sepanjang 1,3 km.
Sumastro menegaskan, pekerjaan pembangunan jalan akses bandara tidak boleh terganggu dan diganggu.
Sebab, pembangunan nasional yang diamanahkan kepada Kota Singkawang dan telah menjadi tanggung jawab bersama dalam menjaga kelancaran proses pembangunan tersebut.
"Saya menegaskan bahwa untuk pekerjaan pembangunan jalan akses bandara tidak boleh terganggu dan diganggu, tetap jalan terus karena sudah berdasarkan ketentuan dan norma hukum sesuai dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012,” ungkapnya.
“Kesuksesan pembangunan bandara ini tentu mempengaruhi citra Kota Singkawang jadi jangan sampai terhambat," tutup Sumastro. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News