Perubahan Iklim Nyata, Ancam Pengembangan Sektor Pertanian Kalbar

16 Mei 2022 19:10

GenPI.co Kalbar - Tantangan terberat yang diperkirakan bakal dihadapi dalam pengembangan pertanian terutama subsektor tanaman pangan dan hortikultura di Kalbar adalah perubahan iklim.

Selain itu, adanya tantangan-tantangan cuaca ekstrim secara global.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalbar Florentinus Anum menjelaskan, perubahan iklim tengah menjadi tantangan serius bagi banyak negara di seluruh dunia.

BACA JUGA:  2 Jenis Padi Berkualitas Ditanam di Lima Kabupaten

Masalah ini pula yang menjadi alasan untuk menambah anggaran di Kementerian Pertanian.

"Cuaca diperkirakan akan menjadi hambatan luar biasa pada produktivitas pertanian di Kalbar," ujarnya, di Pontianak, Senin (16/5).

BACA JUGA:  Produksi Padi di Kalbar Surplus, Bisa Penuhi Konsumsi Setahun

Menurutnya, ketahanan pangan daerah berpeluang terpengaruh jika sistem pertanian di Kalbar tidak disiapkan dengan baik.

Cuaca ekstrem seperti hujan lebat, kekeringan, gelombang panas, dan badai tropis, bakal menjadi dampak perubahan iklim.

BACA JUGA:  Lebaran Tiba, Warga Berharap Harga Hasil Pertanian Naik

Apalagi, kekeringan yang ekstrem dan curah hujan yang tinggi dapat berdampak buruk pada hilangnya produktivitas tanaman.

Kondisi itu, tentunya mengganggu ketersediaan pangan dan mengancam ketahanan pangan.

"Secara sederhana, berkurangnya produksi akan mengakibatkan harga pangan menjadi lebih mahal,” papar Anum.

Selanjutnya, kenaikan harga dapat berdampak pada akses, keterjangkauan, dan pemanfaatan pangan.

Kemampuan daerah untuk beradaptasi dan menciptakan sistem pangan yang Tangguh bakal menentukan masa depan sistem pangan di Kalbar.

Tak tinggal diam, pihaknya telah membuat strategi kebijakan (frame work) lewat penerapan pembangunan pertanian dengan strategi intensifikasi.

Sasaran frame work adalah meningkatkan produksi padi dengan mendorong setiap kabupaten/kota di Kalbar untuk menerapkan tanam padi IP 400.

“Tanam padi IP 400 atau empat kali tanam dalam setahun terutama pada wilayah sentra produksi," tandas Anum. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Shella Angellia Rimang

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALBAR