GenPI.co Kalbar - Memasuki tahun politik menjelang perhelatan Pemilu 2024, seluruh masyarakat Kota Pontianak diingatkan untuk tetap menjaga suasana kondusif dan kerukunan.
Peran organisasi dan majelis berbagai etnis atau suku maupun agama yang ada di Pontianak diharapkan bisa menjaga kehidupan yang harmonis.
Salah satunya, Majelis Adat Budaya Batak Toba (MABBT) sebagai organisasi yang mewadahi perkumpulan marga Batak Toba.
Ketua Umum MABBT Dr. Anthoni B Aritonang menuturkan bahwa MABBT berdiri pada 2015 lalu.
Dalam kegiatannya, MABBT merupakan organisasi non-politik, bersifat independen, dan tidak berafiliasi kepada salah satu partai politik peserta pemilu.
"MABBT keanggotaannya terdiri dari 48 perkumpulan marga, di mana masing-masing marga anggotanya kurang lebih 50 kepala keluarga," tuturnya dalam Musyawarah Besar MABBT di Hotel Kapuas Palace, Kamis (28/9).
Menurutnya, keanggotaan di MABBT merupakan kumpulan marga batak toba yang saat ini terdaftar 48 kumpulan marga.
Selain itu, masih ada beberapa kumpulan marga pada kesempatan ini kemungkinan akan bergabung secara resmi dengan keanggotaan MABBT.
"Tujuan dibentuknya MABBT sebagai wadah mempererat silaturahmi anggotanya serta untuk menjalin anggota kumpulan marga," terang Anthoni.
Menurut Anthoni, MABBT selalu bekerja sama dengan entitas etnis untuk melestarikan kerukunan dan kedamaian yang sudah tercipta selama ini dalam berinteraksi di tengah-tengah masyarakat Pontianak yang bersifat heterogen.
MABBT juga turut aktif berkontribusi dalam forum-forum dialog lintas etnis serta beberapa organisasi di bawah pembinaan Forkopimda.
"Dengan mengutus anggota kami untuk ambil bagian dalam kepengurusan organisasi antara lain Paguyuban Merah Putih Tingkat Kota Pontianak, Forum Pembauran Kebangsaan dan sebagainya," tutup Anthoni B Aritonang. (rls)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News