Tahun Politik, MABBT Diharapkan Berperan Jaga Situasi Kondusif

28 September 2023 16:45

GenPI.co Kalbar - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengingatkan kepada seluruh masyarakat Pontianak untuk tetap menjaga situasi kondusif dan kerukunan, memasuki tahun politik menjelang perhelatan Pemilu 2024.

Peran organisasi dan majelis berbagai etnis atau suku maupun agama yang ada di Pontianak diharapkan dapat menjaga kehidupan yang harmonis.

Majelis Adat Budaya Batak Toba (MABBT) salah satunya sebagai organisasi yang mewadahi perkumpulan marga Batak Toba.

BACA JUGA:  Sungai Beliung Perdana Luncurkan Kampung Moderasi Beragama dan Kelurahan Sadar Kerukunan

"Peran MABBT sangat besar dalam mewujudkan masyarakat yang guyub dan rukun," ujar Edi saat membuka Musyawarah Besar MABBT di Hotel Kapuas Palace, Kamis (28/9).

Dia memaparkan, Pontianak sebagai ibu kota Provinsi Kalbar, jika dilihat dari jumlah penduduknya berdasarkan data KTP elektronik, sudah mencapai 674.400 jiwa, dengan luas wilayah 118 kilometer persegi.

BACA JUGA:  Kampung Moderasi Beragama dan Kelurahan Sadar Kerukunan Diluncurkan di Sungai Beliung

Komposisi penduduk di Pontianak dengan dihuni berbagai etnis menjadikan kota ini sangat heterogen.

Meski demikian, selama ini tidak ada gesekan-gesekan yang cukup besar berkaitan persoalan antarsuku.

BACA JUGA:  Edi Rusdi Kamtono Sebut Kerukunan Umat Beragama di Pontianak Sangat Tinggi

Apalagi sudah banyak berdiri paguyuban-paguyuban yang menjadikan hubungan antaretnis harmonis dan saling menghormati.

"Sehingga apabila terjadi persoalan-persoalan di lapangan diupayakan difasilitasi melalui tokoh-tokoh adat yang ada di setiap paguyuban tersebut untuk diteruskan ke aparat penegak hukum sehingga permasalahan itu bisa diselesaikan," ungkap Edi.

Heterogennya penduduk Kota Pontianak, mencerminkan wajah Provinsi Kalbar dengan berbagai latar belakang suku dan agama yang hidup berdampingan dan rukun.

"Kalau kerukunan terjaga, kebersamaan, sinergitas dan kolaborasi, maka akan terwujud Kalbar yang maju," terang Edi.

Menurutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak juga telah membangun taman-taman kota sebagai ruang publik untuk masyarakat berinteraksi satu sama lainnya.

Dengan berbaurnya masyarakat di ruang-ruang publik tersebut, maka terjalin hubungan yang harmonis tanpa melihat perbedaan yang ada.

"Taman-taman yang ada di Pontianak menjadi wadah bagi warga masyarakat saling berinteraksi dengan berbagai latar belakang suku dan agama," papar Edi.

Dia menilai, sekarang ini tidak lagi berbicara soal keberagaman, suku dan agama, tetapi bagaimana menghadapi tantangan ke depan terhadap globalisasi serta mampu bersaing dengan negara-negara lainnya untuk menuju Indonesia Emas 2045 sebagaimana yang telah dicanangkan oleh Presiden RI.

"Dengan memanfaatkan potensi yang kita miliki, saya yakin kita mampu bersaing dengan negara-negara lainnya," tandas Eedi Rusdi Kamtono. (rls)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Shella Angellia Rimang

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALBAR