Musim Hujan di Kalbar Diperkirakan Masuk Awal Oktober

24 September 2023 09:00

GenPI.co Kalbar - Awal Oktober 2023 diprediksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Kalimantan Barat secara umum memasuki musim hujan.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Stasiun Klimatologi Kalimantan Barat, Luhur Tri Uji Prayitno di Pontianak, Jumat (22/9).

"Meskipun saat ini sebagian wilayah sudah ada yang hujan, namun secara umum awal Oktober 2023 memasuki musim hujan,” tuturnya.

BACA JUGA:  BMKG Minta Warga Kapuas Hulu Waspadai Potensi Curah Hujan Tinggi

Menurutnya, ada 15 zona musim (ZOM) yang ada di Kalbar dan terbagi menjadi empat tipe.

Ada monsunal 1, monsunal 2, ekuatorial 1, dan ekuatorial 2 yang memiliki tipe satu musim dan mempunyai dua tipe musim, yaitu kemarau dan hujan.

BACA JUGA:  Diguyur Hujan Seharian, Sejumlah Kawasan di Kota Pontianak Terendam Banjir

Dia menyebut, prakiraan awal musim hujan 2023/2024 di Kalbar pada Oktober lll ada tiga ZOM 351, 355, 363, kemudian pada November terdapat satu ZOM 350.

“Untuk wilayah prakiraan awal musim hujan pada Oktober lll pada ZOM 351, 355, 363 berada di Kabupaten Kayong Utara, Ketapang, Kubu Raya, Melawi kemudian pada November l pada ZOM 350 berada di Kabupaten Ketapang,” terangnya.

BACA JUGA:  Puncak El Nino Diprediksi Juli-Agustus 2023, Dinas TPH Kalbar Lakukan Mitigasi

Luhur menyampaikan bahwa perbandingan awal musim mundur lebih lambat dari normalnya sebanyak empat pada ZOM 350, 351, 355, 363 yang berada di Kabupaten Ketapang, Kayong Utara, Kubu Raya, dan Melawi.

Sementara itu, prakiraan sifat musim hujan umumnya berada pada kondisi bawah normal pada ZOM 351, 353, 354, 355, 362, 363.

Prakiraan tersebut berada di Kabupaten Kayong utara, Ketapang, Kubu Raya, Melawi, Bengkayang, Landak, Mempawah, Pontianak, Sambas, Singkawang, dan Sanggau.

Selanjutnya untuk puncak musim hujan diperkirakan umumnya terjadi pada Desember 2023.

Namun, terdapat beberapa ZOM yang mengalami puncak hujan lebih cepat pada November 2023 pada ZOM 352, 362, 364 yang berada di Kabupaten Bengkayang, Landak, Sambas, Sanggau, Kubu Raya, Mempawah, Pontianak, dan Singkawang.

"Dampak El Nino pada Agustus sudah kering, kemudian ada La Nina yang bisa mengimbangi karena curah hujan banyak," papar Luhur Tri Uji Prayitno.

Dia menerangkan bahwa fenomena iklim terhadap La Nina maupun El Nino di Kalbar, tetap ada kebakaran titik panas dan puncaknya pada Juli, Agustus, dan September.

"El Nino sangat berdampak pada sektor pertanian dan perkebunan dapat menyebabkan kerugian karena banyaknya air sehingga menyebabkan banjir dapat membuat tanaman akan mati dan harus menanamnya Kembali,” kata Luhur Tri Uji Prayitno.

“Kami berharap, masyarakat dapat menghadapi risiko bencana musim hujan yang akan terjadi pada November hingga Desember 2023,” tutupnya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Shella Angellia Rimang

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALBAR