Tingkat Kepesertaan Akseptor MOW di Bengkayang Mendekati Target

20 September 2023 04:00

GenPI.co Kalbar - Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Bengkayang di tahun ini menarget 27 akseptor Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) Metode Operasi Wanita (MOW).

Total sudah 25 akseptor MOW hingga kini.

Menyisakan dua target MOW, Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga berencana Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Bengkayang Slamet Adisusanto optimis bisa mencapai target itu.

BACA JUGA:  Tak Lagi Ditargetkan Tapi Pemasangan KB MKJP Harus Dilaporkan ke Pusat

“Kegiatan pelayanan KB MOW ini sudah direncanakan dan diajukan anggarannya pada tahun lalu. Di tahun ini, kami anggarkan untuk kegiatannya, dengan target 27 akseptor MOW,” ujar Slamet, Senin (19/9).

Di Kabupaten Bengkayang sendiri terdapat 17 kecamatan.

BACA JUGA:  Kampung KB Harus Dirasakan Manfaatnya oleh Masyarakat, Kata Kepala BKKBN Kalbar

Dia menargetkan, dari 17 kecamatan itu, Penyuluh KB/Petugas Lapangan KB (PKB/PLKB) bisa mendapatkan calon akseptor minimal satu orang, tetapi kondisi di lapangan tak semua bisa mendapatkan calon akseptor MOW.

Meski begitu, beberapa kecamatan justru mampu mendapatkan calon akseptor lebih dari dua orang.

BACA JUGA:  Dokter dan Bidan yang Sudah Bersertifikasi Diminta Berjuang Keras Layani KB MKJP

Misalnya pada Senin (19/9), ada lima orang calon akseptor yang bakal dilayani MOW.

“Sebenarnya ini tujuh orang calon MOW, tapi untuk dua orang ini berhalangan hadir karena anaknya tidak bisa ditinggal,” terang Slamet Adisusanto.

Kelima orang calon akseptor itu berasal dari Kecamatan Samalantan. Lumayan jauh dari tempat tersebut ke Bengkayang.

Dengan demikian, total sudah 25 orang akseptor yang memasang MOW.

Sisa dua orang untuk mencapai target, Slamet pun optimis target tersebut bisa tercapai di tahun ini.

Ada banyak cara dilakukan PKB/PLKB dalam upaya menyosialisasikan MKJP jenis MOW.

Pastinya, sosialisasi dan pemberian edukasi gencar dilakukan.

“Teman-teman bidan juga melakukan berbagai macam pendekatan dalam upaya mengajak akseptor untuk memasang MKJP jenis MOW. Di situ dijelaskan kelebihan MOW,” kata Penata Kependudukan KB Ahli Muda pada Bidang Pengendalian Penduduk dan KB, Rosana.

PKB/PLKB melakukan edukasi langsung ke masyarakat. Biasanya saat kegiatan posyandu langsung dilakukan sosialisasinya, kemudian di klinik bidan.

Setelah masyarakat paham tentang MOW, barulah dilakukan skrining oleh bidan.

Kemudian saat semua sudah sesuai prosedur, barulah pasien dibawa ke RS untuk dilakukan MOW. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Shella Angellia Rimang

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALBAR