Entaskan TBC, Pemkot Pontianak Bentuk Tim Pencegahan Tuberkulosis

12 September 2023 02:25

GenPI.co Kalbar - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Pontianak Yanieta Arbiastutie menyampaikan perhatiannya terhadap penyakit tuberkulosis atau TBC di Kota Pontianak.

Yanieta sebagai pakar kesehatan menilai, angka tertular TBC harus ditekan.

Oleh karena itu, upaya serius perlu dilaksanakan, salah satunya seperti pembentukan Tim Pencegahan Tuberkulosis (TPT) Kota Pontianak, di Aula Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pontianak Jalan Ahmad Yani pada Kamis (7/9).

"Memang TBC di Pontianak cukup tinggi, baik dari kalangan menengah ke bawah maupun menengah ke atas. Tanpa kita sadari, di lingkungan kita itu ada (pengidap TBC) namun tidak menunjukkan gejala yang intens," ungkapnya, seusai acara.

BACA JUGA:  Imigrasi Gandeng IOM, Antisipasi Penyakit Menular di PLBN

Pemerintah pusat menargetkan angka kematian akibat TBC harus menurun sebesar 80-90 persen pada 2030.

Di Kota Pontianak, kata Yanieta, dari data pada 2022 ada 9 ribu orang yang terinfeksi TBC.

BACA JUGA:  Inovasi Tamasya Pedia Tingkatkan Skrinning Penyakit Tidak Menular

Melalui pembentukan Tim PTP yang diisi lintas sektor dan diinisiasi Dinkes Kota Pontianak, dia berharap penurunan TBC bisa dilakukan, bahkan sampai ke angka nol.

"Untuk itu, perlu langkah strategis koordinasi percepatan penanggulangan TBC. TP PKK siap bekerja sama untuk menjadi agen pencegah TBC di masyarakat," ujar Yanieta.

BACA JUGA:  Butuh Kolaborasi Bersama, Pemkot Pontianak Komitmen Tekan Kasus TBC

Dia juga mengajak pemangku kebijakan untuk berperan aktif memberikan kontribusi sebagai bentuk kewajiban bersama mengurangi penyakit-penyakit tertentu.

Paling prioritas juga bagi individu yang merasakan gejala TBC supaya segera memeriksakan dirinya.

"Periksakan, jangan sampai tidak," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Pontianak Saptiko menambahkan, penyakit TBC sudah ada sejak 1884.

Menurutnya, bakteri TBC merupakan yang paling mudah tertular, terutama lewat udara.

Dalam pemetaan pihaknya, pada 2023 harus sudah tereliminasi penyakit-penyakit menular lainnya seperti HIV.

"Semoga Kota Pontianak lebih cepat, tidak sampai 2030," katanya.

Saptiko mengimbau masyarakat untuk menggunakan masker ketika beraktivitas di tempat yang berpotensi besar terkontaminasi.

Sebagai contoh, saat mendatangi pasar dan tempat keramaian.

"Gejala parah sekali jika batuk berdarah. Yang kita curigai, batuk berdahak lebih dari dua minggu," tutup Saptiko. (rls)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Shella Angellia Rimang

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co KALBAR