Nurmala, Atlet Karate Kalbar Kembali ke Pra PON di Kalsel Setelah Menghadapi Duka

25 Agustus 2023 02:46

GenPI.co Kalbar - Dunia olahraga Kalimantan Barat (Kalbar) dirundung duka atas meninggalnya Maryani Hasan Binti Mustafa, ibu dari atlet karate berbakat, Nurmala.

Nurmala, yang saat tengah mengikuti proses Pra PON di Kalimantan Selatan (Kalsel), mendapat kabar duka tersebut di tengah proses seleksi.

Meski sedang berjuang untuk meraih kesempatan emas di ajang prestisius tersebut, Nurmala memutuskan untuk kembali sejenak ke kampung halamannya di Kalbar untuk menghadiri proses pemakaman sang ibu pada Selasa (22/8).

BACA JUGA:  Bangga dengan Prestasi Veddriq, Edi: Jadi Role Model Atlet Muda Berprestasi

Setelah tiba di kampung halamannya, Nurmala langsung memberikan penghormatan terakhir kepada ibunya.

Dalam suasana haru, keluarga dan para sahabat dekat berkumpul untuk memberikan penghormatan terakhir kepada almarhumah.

BACA JUGA:  KONI Kota Pontianak Maksimalkan Pendampingan Atlet Berprestasi

Setelah proses pemakaman selesai, pada Rabu (23/8) pagi, Nurmala kembali berangkat ke Kalimantan Selatan untuk melanjutkan partisipasinya dalam Pra PON.

Ketua Federasi Olahraga Karate Indonesia (FORKI) Kalbar, Karolin Margret Natasa, turut memberikan dukungan dan belasungkawa kepada Nurmala dan keluarganya.

BACA JUGA:  Buka Porprov Kalbar Cabor Karate, Karolin Minta Atlet Bermental Kuat

Karolin yang mengenal Nurmala sebagai atlet berdedikasi, hadir di rumah duka untuk memberikan kata-kata semangat dan harapan bahwa Nurmala dapat melanjutkan perjuangannya di arena karate.

"Sebelum Nrmala berangkat, ibunya memang sedang dirawat di ICU Soedarso dan saya sempat menanyakan apa benar dirinya ingin ikut,” tutur Karolin.

“Namun, Nurmala menyatakan dia akan tetap ikut untuk membanggakan ibunya yang sedang sakit dan berharap bisa memberikan yang terbaik dengan lulus Pra PON," imbuhnya.

Ternyata, Tuhan berkehendak lain. Di tengah proses Pra PON, ibunda Nurmala yang sudah dirawat selama 11 hari di ruang ICU, meninggal dunia dan tentu hal itu memberikan pukulan berat bagi Nurmala.

"Kami juga sangat terpukul mendengar kabar ini, tetapi kami juga tahu betapa besar tekad dan semangat Nurmala dalam berkarate,” ungkap Karolin Margret Natasa.

“Semoga duka ini bisa menjadi motivasi baginya untuk menghargai dan meneruskan perjuangan ibunya yang telah berpulang," tandasnya.

Sementara itu, Nurmala terlihat tegar meski dalam keadaan berduka.

Dia mengungkapkan bahwa ibunya selalu menjadi sumber inspirasi dan dukungan dalam perjalanannya sebagai atlet karate.

Meski dalam situasi sulit ini, Nurmala bertekad untuk melanjutkan kompetisinya di Pra PON sebagai penghormatan terakhir kepada ibunya. (rls)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Shella Angellia Rimang

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALBAR