GenPI.co Kalbar - Pejabat eselon dua peserta diklat kepemimpinan (diklatpim) dari masing-masing perwakilan daerah di Indonesia berkunjung ke Kantor Wali Kota Pontianak.
Kunjungan rombongan itu bertujuan membuat kertas kerja terhadap dua lokus, di antaranya Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Pontianak dan Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Pontianak.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan, menjaga keragaman menjadi salah satu tantangan membangun Kota Pontianak.
Menurutnya, keberagaman di Pontianak direpresentasikan dengan hari raya keagamaan yang selalu meriah.
Semua agama dipersilakan untuk merayakan agendanya masing-masing dengan semarak.
Edi menyampaikan, pihaknya berkomitmen untuk menjaga toleransi kerukunan beragama ini.
Tidak jarang, agenda-agenda yang mengumpulkan massa melibatkan semua agama terlaksana dengan guyub. Kehidupan antarwarga Kota Pontianak pun sangat harmonis.
Kendati begitu, upaya menjaga keberagaman menjadi prioritas seluruh elemen masyarakat.
Hal tersebut merupakan kondisi nyata Kota Pontianak yang berkaitan dengan toleransi.
“Kita perlu tingkatkan dari keberagaman antar suku, sehingga pembangunan bisa berjalan,” ungkap Edi.
Di sisi lain, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak telah melampaui beberapa target yang tercantum di dalam RPJMD 2020-2024.
Salah satunya, yakni target Indeks Pembangunan Manusia atau IPM, sambung Edi, melebihi angka 80.
Contoh lainnya juga angka kemiskinan maupun pertumbuhan ekonomi. Perkembangan infrastruktur memicu mobilitas yang semakin tinggi.
Berikutnya adalah percepatan perizinan serta kemudahan pelayanan publik.
Setiap ASN di lingkungan Pemkot Pontianak selalu diwanti-wanti agar mengutamakan persoalan di lapangan, terutama yang melibatkan masyarakat.
“Jadi, mobilitas yang sangat tinggi ini sedang kita upayakan menjadi kota yang nyaman sesuai visi dan misi,” tutup Edi Rusdi Kamtono. (rls)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News