Edi Rusdi Kamtono Sebut Kerukunan Umat Beragama di Pontianak Sangat Tinggi

10 Agustus 2023 01:46

GenPI.co Kalbar - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono memaparkan profil Kota Pontianak di hadapan peserta diklat kepemimpinan (diklatpim) dari berbagai daerah di Indonesia yang diprakarsai Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia.

Beberapa paparannya fokus pada bidang agama dan budaya.

Dia menyampaikan, kondisi terkini warga Kota Pontianak diantaranya masyarakat yang beragama muslim mencapai lebih dari 76 persen.

BACA JUGA:  Sambut Pemilu 2024, Kemenag Kalbar Tekankan Jaga Kerukunan Beragama

Hal tersebut dia sampaikan dihadapan para peserta Diklatpim Kemenag RI di Ruang Rapat Kantor Wali Kota, Rabu (9/8).

“Belajar keberagaman umat beragama paling tepat di Pontianak. Di sini masyarakat sudah terbiasa hidup rukun berdampingan dengan agama yang berbeda, bertetangga bahkan sudah jadi pemandangan biasa melihat warga berbeda-beda,” ujarnya.

BACA JUGA:  Sungai Beliung Perdana Luncurkan Kampung Moderasi Beragama dan Kelurahan Sadar Kerukunan

Edi juga ikut menjelaskan sejarah dibentuknya Kota Pontianak. Kota yang dijuluki Kota Khatulistiwa ini dianugerahi dengan Sungai Kapuas, sungai terpanjang di Indonesia.

Ada sejumlah 346 masjid di seluruh Kota Pontianak.

BACA JUGA:  Kampung Moderasi Beragama dan Kelurahan Sadar Kerukunan Diluncurkan di Sungai Beliung

“Rumah ibadah yang lain juga banyak. Di Pontianak sangat toleran dari sisi agama,” kata Edi.

“Bahkan beberapa di antaranya ada rumah ibadah yang letaknya berdampingan, ada masjid bertetangga dengan gereja, gereja dengan kelenteng dan sebagainya," imbuh Edi.

Bentuk keberagaman di Pontianak juga direpresentasikan dengan hari raya keagamaan yang selalu meriah.

Semua agama dipersilakan untuk merayakan agendanya masing-masing dengan semarak.

Edi mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk menjaga toleransi kerukunan beragama ini.

Tidak jarang agenda-agenda yang mengumpulkan massa melibatkan semua agama terlaksana dengan guyub.

“Kita perlu tingkatkan dari keberagaman antarsuku. Karena biasanya kalau suku itu membawa karakter. Alhamdulillah, komunikasi antar rumah ibadah berjalan baik. Tidak pernah ada penutupan ataupun pelarangan pembangunan rumah ibadah,” ungkapnya.

Kehidupan antar warga Kota Pontianak memang sudah cukup harmonis.

Kendati begitu, upaya menjaga keberagaman menjadi prioritas seluruh elemen masyarakat.
Hal demikian merupakan kondisi nyata Kota Pontianak yang berkaitan dengan toleransi.

"Penduduk yang berasal dari berbagai daerah masuk ke Kota Pontianak dan menjadi bagian dari keberagaman yang harus senantiasa dijaga keharmonisannya," tutup Edi Rusdi Kamtono. (rls)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Shella Angellia Rimang

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALBAR