Sungai Beliung Perdana Luncurkan Kampung Moderasi Beragama dan Kelurahan Sadar Kerukunan

24 Juli 2023 16:35

GenPI.co Kalbar - Keberadaan Gereja HKBP Jeruju berdampingan dengan Masjid Nur Baitullah di Jalan Padat Karya, Kelurahan Sungai Beliung, Kecamatan Pontianak Barat menjadi simbol kerukunan umat beragama di Kota Pontianak.

Hal itu pula yang menjadikan Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pontianak memilih lokasi tersebut untuk launching Kampung Moderasi Beragama dan Kelurahan Sadar Kerukunan.

Pembacaan Ikrar Kerukunan oleh enam pemuka agama mengawali peluncuran tersebut.

BACA JUGA:  Desa Kebong Jadi Desa Sadar Kerukunan di Kabupaten Sintang

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menilai, dipilihnya lokasi ini sudah tepat karena melihat kondisi masyarakat yang senantiasa menjaga kerukunan dan toleransi sesama umat beragama.

Dia berharap kehidupan yang harmonis ini senantiasa terjaga dan dirawat dengan baik.

BACA JUGA:  Rasau Jaya Resmi Luncurkan Desa Sadar Kerukunan 2022

Diluncurkannya Kampung Moderasi Beragama ini memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya toleransi tersebut dengan menolak paham-paham radikalisme yang cenderung memaksakan kehendak.

"Mudah-mudahan ini bisa memberikan literasi bagi kelurahan-kelurahan lainnya supaya Pontianak dikenal sebagai kota toleran segera terwujud," ujarnya usai launching di halaman Gereja HKBP Jeruju, Senin (24/7).

BACA JUGA:  Masyarakat Kota Pontianak Diajak Rawat Kerukunan Jelang Tahun Politik

Secara umum, lanjut dia, hampir setiap konflik atau perselisihan yang terjadi bisa terselesaikan lewat jalur komunikasi dan musyawarah.

Boleh dikatakan, perselisihan yang berkaitan tentang agama sangat minim di Kota Pontianak.

"Ini menunjukkan kedewasaan warga Kota Pontianak dalam menjalankan agama dan ibadahnya masing-masing cukup tinggi," tutur Edi.

Namun Edi mengingatkan bahwa Pontianak rentan terhadap konflik yang melibatkan perselisihan antar suku.

Tak jarang konflik yang terjadi dipicu oleh hal-hal kecil yang kemudian menjadi besar.

Oleh sebab itu, saling berkoordinasi antara Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) sangat penting untuk menangani persoalan-persoalan tersebut.

"Responsif dan cepat dalam menangani permasalahan-permasalahan kecil ini terbukti mampu meredam hal-hal yang tidak kita inginkan," ungkapnya.

Edi berharap, peluncuran moderasi beragama ini dapat memberikan literasi bagi masyarakat Pontianak, pentingnya membangun mental dan spiritual, sehingga cita-cita hidup di negeri ini dengan damai dan rukun bisa terwujud.

"Tujuan akhirnya adalah kebahagiaan dan kesejahteraan semua lapisan masyarakat," imbuhnya.

Dalam upaya mewujudkan kehidupan yang harmonis antar warga, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menyediakan ruang publik berupa ruang terbuka hijau dengan taman-taman yang ada di Kota Pontianak.

Keberadaan taman-taman tersebut, Edi bilang, menjadi wadah bagi warga saling berinteraksi tanpa memandang latar belakang suku dan agama.

"Sehingga tercipta keharmonisan dan kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat," ucapnya.

Edi menilai, program dari Kemenag itu patut mendapat dukungan semua pihak.

Dia mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Kepala Kemenag Provinsi Kalbar dan Kota Pontianak untuk bersama-sama bergandengan tangan menciptakan Moderasi Beragama ini mendapat tempat di masyarakat.

"Indikator yang berkaitan dengan program ini adalah komitmen kebangsaan di mana kita sudah menerima prinsip-prinsip kebangsaan," tutup Edi Rusdi Kamtono. (rls)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Shella Angellia Rimang

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALBAR