GenPI.co Kalbar - Turunnya harga Tanda Buah Segar (TBS) kelapa sawit disorot oleh Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kalbar, Indra Rustandi.
Menurutnya, persoalan yang dikeluhkan petani itu memerlukan solusi.
"Saat ini, Apkasindo sedang mengupayakan solusi tentang fenomena penurunan harga TBS kelapa sawit di Kalbar,” tuturnya di Kota Pontianak, Rabu (17/5).
“Kami tim Apkasindo tidak tinggal diam sudah melaporkan kondisi ini ke DPP Apkasindo dan sudah dilaporkan juga ke dewan penasehat di istana kepresidenan lewat DPP,” imbuh Indra.
Oleh sebab itu, dia mengimbau para petani tetap melakukan panen sawit meskipun harga TBS sawit mengalami tren penurunan.
“Karena seperti inilah fenomena harga TBS kelapa sawit,” ucapnya.
Indra mengungkapkan bahwa harga TBS kelapa sawit minggu ini mengalami penurunan dibandingkan dengan minggu lalu.
“Harga TBS kelapa sawit di tingkat petani berkisar antara Rp 1.660 sampai Rp 1.975, ini harga seputar wilayah Sambas, Bengkayang, Singkawang, dan Mempawah,” terangnya.
Indra menjelaskan, harga TBS sawit turun disebabkan oleh penjualan harga CPO dan karnel yang mengalami penurunan menurut hasil perhitungan tim.
Dia juga berharap agar harga TBS kelapa sawit bisa naik lagi secepatnya.
“Semoga harga TBS kelapa sawit bisa naik lagi karena harga operasional yang diterima oleh petani dari harga pabrik bisa separuh atau bahkan seperempat,” tutup Indra Rustandi. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News