GenPI.co Kalbar - Sebanyak 36 anak panti asuhan Pepabri mendapatkan pemeriksaan mata gratis dari Badan Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM) Kota Pontianak bekerja sama dengan Proyek Senyum Cemerlang (PSC) dari Projekt Strahlendes Lächeln e.V.
Projekt Strahlendes Lächeln e.V. merupakan sebuah Non Government Organization (NGO) yang berkedudukan di Leipzig, Jerman.
Selain pemeriksaan mata gratis, juga diserahkan bantuan dari Esie Hanstein, Anggota Pendiri dan Staf Ahli PSC, sebanyak 6 kacamata gratis bagi anak-anak panti asuhan yang membutuhkan.
Tak hanya itu, mereka juga mendapat perawatan gigi gratis yang merupakan program dari PSC.
Pemeriksaan mata gratis langsung ditangani Kepala BKMM Kota Pontianak dr. Wirawan Adikusuma, MKes, SpM.
Wirawan mengatakan bahwa pemeriksaan mata gratis itu sebagai bentuk kepedulian para tim dokter mata kepada anak-anak panti asuhan sebagai generasi penerus bangsa.
Hal tersebut disampaikan oleh Wirawan seusai melakukan pemeriksaan mata di Panti Asuhan Pepabri, Jalan Harapan Jaya, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Pontianak Selatan, Sabtu (13/5).
"Penghargaan yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada PSC dari Jerman atas perhatian yang diberikan untuk kesehatan mata masyarakat Kota Pontianak, terutama bagi adik-adik panti asuhan yang membutuhkan," ujarnya.
Pemeriksaan mata ini, kata dia,, sangat penting untuk memastikan penglihatan anak-anak panti asuhan tidak ada yang mengalami gangguan.
Apalagi, mata merupakan panca indra yang sangat penting dalam menunjang segala aktivitas.
"Deteksi kesehatan mata menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan karena organ tubuh ini salah satu yang sangat penting dan harus dipastikan berfungsi dengan baik," ungkap Wirawan.
Terpisah, Esie Hanstein, Anggota Pendiri dan Staf Ahli PSC menjelaskan, proyek yang digulirkan ini menyasar 3 kota, yakni Makassar, Enrekang, dan Pontianak.
Di Pontianak, selain bekerja sama dengan dokter gigi untuk pemeriksaan gigi, pihaknya juga berkolaborasi dengan BKMM Kota Pontianak untuk pemeriksaan mata gratis.
"Tujuannya untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak panti asuhan untuk merasakan bagaimana senyum dengan cemerlang tanpa ada rasa sakit gigi, gigi yang berlubang dan sebagainya,” tuturnya.
“Sekaligus memastikan indera penglihatan mereka tidak mengalami gangguan lewat pemeriksaan mata," imbuh Esie, yang saat ini berada di Jerman sebagai Dosen Sastra Indonesia yang mengajar di dua universitas di sana. (rls)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News