GenPI.co Kalbar - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalimantan Barat alias Kalbar memberikan makanan olahan bakso ikan kepada anak.
Langkah tersebut untuk mengoptimalkan upaya penurunan angka stunting dengan meningkatkan pemenuhan kebutuhan protein anak.
Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Pelatihan dan Pengembangan BKKBN Kalbar Rizal Damanik di Kota Pontianak, Rabu (3/5).
"Untuk upaya peningkatan konsumsi protein, ada beberapa strategi misalnya Kalbar ini terkenal dengan produksi ikannya yang tinggi, keanekaragaman bahan makanan yang berbasis ikan yang bisa diolah, salah satunya bakso ikan atau pentol,” tuturnya.
Menurutnya, olahan bakso ikan bisa menjadi alternatif pangan bagi siswa untuk menurunkan angka stunting.
Caranya, dengan menjadikan olahan tersebut sebagai makanan cepat saji di setiap kantin sekolah.
Rizal menyebut, selain olahan bakso ikan, mengonsumsi 2 butir telur per hari juga disarankan guna meningkatkan asupan protein.
"Oleh komite sekolah, diputuskan untuk menyediakan bakso ikan sebagai salah satu menu yang wajib dikonsumsi di kantin-kantin sekolah,” terangnya.
Dia menuturkan, angka stunting di Kalbar tergolong tinggi, yakni 27 persen.
Angka itu bahkan melebihi angka target yang seharusnya 14 persen.
"Di provinsi ini, angka stunting masih cukup tinggi kalau dilihat targetnya. Oleh karena itu, dalam diskusi yang sudah kita lakukan, ada strategi yang perlu dilakukan karena masalah stunting yang multifaktor,” papar Rizal Damanik.
Sementara itu, Kepala BKKBN Kalbar Pintauli Romangasi Siregar menyampaikan, dalam waktu dekat pihaknya akan menyurvei penyebaran angka stunting di daerah Kalbar.
"Kita punya data risiko stunting yang memang dihasilkan dari Pendataan Keluarga (PK) 2022 dan sudah harus tahu persis target yang harus dilakukan dalam penurunan angka stunting," tandasnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News