GenPI.co Kalbar - Deputi Bidang Pelatihan dan Pengembangan BKKBN RI Muhammad Rizal Martua Damanik bersama Kaper BKKBN Kalbar Pintauli Romangasi Siregar membicarakan upaya penurunan stunting.
Perbincangan saat bertemu dengan Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono
di Ruang VIP Wali Kota, Selasa (2/5) itu juga membicarakan beberapa terobosan percepatan program Bangga Kencana
Secangkir kopi lokal dari Pontianak, yang disuguhkan di ruang Wali Kota Pontianak menjadi teman saat bincang-bincang antara Wali Kota Pontianak bersama Deputi Bidang Pelatihan dan Pengembangan BKKBN RI Muhammad Rizal Martua Damanik.
Kedatangan Muhammad Rizal Martua Damanik ke Kalbar sekaligus mengenalkan Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar yang baru, Pintauli Romangasi Siregar, yang bakal dikukuhkan oleh Gubernur Kalbar.
Pengukuhan tersebut dinilai bisa mempercepat kinerja Kaper BKKBN untuk menjalankan program Bangga Kencana, termasuk di Kota Pontianak.
Sebagai informasi, angka stunting di Pontianak mengalami penurunan, dari yang semula 24,4 persen di 2022 turun menjadi 19,7 persen.
Langkah-langkah yang dilakukan oleh Pemkot Pontianak sudah baik.
Damanik berharap, target 14 persen yang dipatok pemerintah pusat juga bisa dikejar Kota Pontianak.
Melihat geografis Kota Pontianak, yang memiliki magnet Sungai Kapuas, tentunya sumber makanan, seperti ikan tak sulit untuk didapat.
Artinya, kata Damanik, untuk kebutuhan protein sebenarnya bisa tercukupi.
Pemkot Pontianak pun bisa mencoba terobosan dengan sasaran ke sekolah-sekolah, sebagai upaya buat menurunkan angka stunting.
Misalnya, memberikan jajanan dengan olahan ikan dengan dikemas menjadi makanan bakso atau lainnya.
Tak lupa, Muhammad Rizal Martua Damanik juga meminta agar program bapak dan bunda asuh anak stunting dalam gerakan cukup 2 telur bisa berjalan di Kota Pontianak. (rls)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News