Tren Belanja APBN di Kalbar Positif, Capai Rp 6.342,78 Miliar

28 April 2023 04:00

GenPI.co Kalbar - Tren belanja APBN di Kalbar terjaga positif sampai dengan 31 Maret 2023.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kalbar Kukuh Sumardono Basuki, di Pontianak, Rabu (26/4).

"Bersyukur tren belanja negara dalam APBN Kalbar positif. Hingga Maret 2023, realisasi sudah tercapai sebesar Rp 6.342,78 miliar atau sebesar 21,09 persen dari total pagu anggaran," terangnya.

BACA JUGA:  OPD Kota Pontianak Diminta Taati Aturan Saat Susun APBD

Menurut Kukuh, realisasi belanja APBN di Kalbar terdiri dari Belanja Pemerintah Pusat (K/L) sebesar Rp 1.784,89 miliar dan Belanja Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sebesar Rp 4.557,89 miliar.

"Serapan belanja yang meningkat dibanding tahun 2022 dan diharapkan dapat menjadi stimulus ekonomi Kalbar," ucapnya.

BACA JUGA:  Serapan APBD Kubu Raya Terealisasi 95,8 Persen, Capai Rp 1,56 Triliun

Sementara itu, dari sisi TKDD yang telah disalurkan kepada Provinsi Kalbar sampai Maret 2023, berdasarkan data pencatatan Pemda, sebesar Rp 2.490,81 miliar atau 77,11 persen dari total pendapatan APBD.

"Sementara berdasarkan data yang tercatat di OMSPAN adalah sebesar Rp 4.557,89 miliar dengan realisasi tertinggi pada pos Dana Alokasi Umum (DAU),” papar Kukuh.

BACA JUGA:  Minta Pemda Percepat Serapan APBD, Sutarmidji: Yang Lambat, Bagi Hasil Pajak Saya Tunda

“Hal ini menunjukkan bahwa dukungan dan pusat melalui TKDD masih menjadi faktor dominan untuk pendanaan pada Provinsi Kalbar," imbuhnya.

Dia menerangkan, ada beberapa hambatan realisasi belanja di triwulan I ini, di antaranya disebabkan oleh proyek-proyek strategis nasional yang belum terlaksana fisiknya.

Hal itu dikarenakan cuaca dan kelangkaan BBM, sehingga terjadi hambatan dalam distribusi material dan juga beberapa material juga masih menunggu kiriman.

Sementara untuk tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan APBN di awal tahun ini, ada pada pelaksanaan pengadaan barang atau jasa.

"Sedangkan beberapa barang tidak memiliki kualitas sesuai dengan pagu yang dianggarkan," tandas Kukuh Sumardono Basuki. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Shella Angellia Rimang

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALBAR