Permainan Guling Kaleng, Cara Masyarakat Sambas Meriahkan Idulfitri

26 April 2023 04:00

GenPI.co Kalbar - Perayaan Idulfitri 1444 Hijriah di Kabupaten Sambas, dimeriahkan oleh masyarakat setempat dengan permainan menggulingkan kaleng alias guling kaleng untuk berbagi Tunjangan Hari Raya (THR).

Juniarsih (36), warga Pemangkat mengatakan, permainan tersebut mereka lakukan untuk kebersamaan.

Tujuannya agar setelah bersalam-salaman, anak-anak atau anggota keluarga tidak pergi ke mana-mana.

BACA JUGA:  Festival Meriam Karbit Wadah Penjaga Tradisi Budaya Pontianak

Jadi tetap berkumpul pada hari pertama. Dengan adanya permainan berbagi THR ini, anak-anak, keponakan, anggota keluarga jadi senang,” ujarnya di Sambas, Sabtu (22/4).

Selain berkumpul bersama keluarga dan kerabat, berbagi THR menjadi salah satu momen yang ditunggu-tunggu saat Lebaran.

BACA JUGA:  Momen Idulfitri, Kue Lapis Legit Jadi Menu Primadona di Kalbar

Biasanya, berbagi THR dilakukan secara langsung.

Namun saat ini, ada banyak cara unik dan kreatif yang dilakukan oleh masyarakat untuk membagikan THR, salah satunya lewat permainan menggulingkan kaleng.

BACA JUGA:  Jelang Idulfitri 1444 H, Warga Pontianak Antusiasme Tukar Uang Baru

Menurut Juniarsih, permainan berbagi THR dengan cara yang unik tersebut, dilakukan dengan tujuan mempererat tali silahturahmi, persaudaraan, kerharmonisan, dan memberi kebahagiaan bagi keluarga.

Di keluarganya, kata dia, berbagi THR dilakukan dengan permainan yang berbeda-beda setiap tahunnya.

Hal itu dilakukan agar setiap tahunnya Lebaran berlangsung seru dan selalu ditunggu.

Adapun cara memainkan permainan guling kaleng, yaitu dengan menggunakan minuman kaleng.

Keluarga pemain meletakkan sejumlah uang atau amplop yang berisi uang dengan nominal yang berbeda-beda, disusun rapi dengan jarak yang berbeda-beda di atas meja atau lantai.

Kemudian, tentukan garis start, bisa dari segala arah dan sisi meja.

Selanjutnya, peserta secara bergiliran menggelindingkan kaleng minuman.

Jika botol yang digelindingkan berhenti di satu titiknya, maka nominal uang yang diletakkan pada titik itulah yang diperoleh peserta.

“Jadi, kami sengaja meletakkan uang berbagai macam nominal, ada Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5-Rp 50 ribu, biar seru dan heboh,” sebutnya.

“Diletakkannya uang seribu itu biar dapat mencairkan suasana dan lebih tegang,” tutup Juniarsih. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Shella Angellia Rimang

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALBAR