GenPI.co Kalbar - Stok minyak curah di Kota Pontianak tidak senormal sebelumnya.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bappeda Kota Pontianak Sidig Handanu, Jumat (14/4).
Menurutnya, distributor yang biasa per harinya mendapat pasokan 2 tangki, kini hanya 1 tangki.
"Satgas Pangan melaporkan ini ke ketua dan terus melakukan pemantauan bahan makanan,” tuturnya.
“Akan tetapi selama ketersediaan masih aman, barangkali kenaikan ini karena faktor tingginya permintaan," imbuh Sidig.
Dia menyebut, untuk urusan minyak curah, Satgas akan mengecek di tingkat produsen, apa alasan pasokan ke distributor menurun.
Apakah karena tingginya permintaan pasar atau produksi yang tidak normal.
"Ini khusus minyak curah, kalau minyak kemasan normal. Bahkan Minyak Kita itu di Pasar Teratai sehari saja tidak habis, masih tersedia banyak," terang Sidig.
Selain monitoring lapangan, sejak awal April, Pemerintah Kota Pontianak telah melakukan sejumlah langkah untuk mengantisipasi lonjakan harga barang.
Salah satunya lewat operasi pasar murah di 6 kecamatan.
Komoditi yang dijual di antaranya beras premium, telur, gula pasir, minyak goreng, mie instan hingga daging ayam.
"Pemkot Pontianak lewat Disperindag sudah melakukan operasi pasar di beberapa wilayah untuk terus menjaga stabilitas harga," tutup Sidig Handanu. (rls)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News