GenPI.co Kalbar - Gubernur Kalbar Sutarmidji meminta Perum Bulog menyalurkan bantuan sosial (bansos) berupa beras kepada 360 ribu kepala keluarga (KK) di 14 kabupaten/kota di Kalimantan Barat.
Hal tersebut disampaikan oleh Sutarmidji saat kegiatan High Lebel Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kalbar di Pontianak, Selasa (11/4).
"Saya minta supaya Bulog bisa cepat menggelontorkan beras untuk 360 ribu KK, masing-masing 10 kg per bulan selama 3 bulan,” tuturnya.
“Karena target saya di bulan April ini, jangan sampai inflasi di atas 0,5 persen, saya maunya sekitar 3 persen," imbuh Sutarmidji.
Saat ini, kata dia, di Bulog ada 5.000 ton beras yang dapat dibagikan untuk bansos.
Jumlah tersebut cukup untuk kebutuhan 1 bulanan dalam memenuhi cadangan pangan nasional yang dibagikan kepada masyarakat.
Dia menyebut, bansos beras tersebut sesuai dengan arahan Presiden RI dan bisa dijalankan terkait pencegahan naiknya harga beras untuk mengendalikan inflasi.
"Tiap beras bansos kami mensubsidi Rp 2.000 per kg lewat perusahaan daerah, supaya beras medium itu bisa dijual Rp 9.500 yang harga pasarnya sudah Rp 12 ribu karena Bulog harga tertingginya segitu," terang Sutarmidji.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kalbar Syarif Kamaruzaman menuturkan, pihaknya sudah melakukan upaya untuk pengendalian inflasi.
Di antaranya operasi pasar beras di 3 wilayah perhitungan inflasi, yakni Singkawang, Kota Pontianak, dan Sintang.
Pola operasi pasar yang dilakukan oleh pihaknya itu melalui pola subsidi harga sebesar Rp 2.000 per kg.
Pola tersebut ditugaskan kepada Perusda untuk melakukan sasaran di lapangan.
"Total yang telah disalurkan dari Perusda itu sudah 90 ton beras, sudah tersebar dan terjual ke masyarakat serta sudah terdistribusikan," papar Kamaruzaman. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News