GenPI.co Kalbar - Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak memaparkan Rencana Aksi Perubahan Iklim Kota Pontianak dalam pertemuan GCoM Regional Workshop for Southeast Asian Pilot Cities di Bangkok, Thailand, Kamis (30/3).
Rencana aksi tersebut merupakan wujud kontribusi Pemkot Pontianak dalam isu iklim dunia.
Salah satu bentuk mewujudkan Pontianak sebagai kota yang berwawasan lingkungan, sebagaimana visi Wali Kota Edi Kamtono dan Wakil Wali Kota Bahasan.
Delegasi Pemkot Pontianak dalam lokakarya ini diwakili oleh Kabag Adminbang Setda Pontianak, Elsa Risfadona dan Kabid Litbang Bappeda, Eko Prihandono.
Kepala Bidang Litbang Bappeda Kota Pontianak Eko Prihandono menjelaskan, 8 kota percontohan Global Covenant of Mayors for Climate and Energy (GCoM) Asia Pacific memaparkan rencana aksi iklim yang dibuat dengan pendampingan mitra GCoM di masing-masing negara.
Kota Pontianak sendiri mendapat pendampingan dari Center for Climate Risk and Opportunity Management in Southeast Asia and Pacific Institut Pertanian Bogor (CCROM IPB).
Program itu berlangsung sepanjang tahun 2022 di bawah sekretariat Litbang Bappeda Kota Pontianak.
"Dari 4 kota percontohan di Indonesia, Kota Pontianak mendapat kehormatan untuk memaparkan rencana aksi yang telah dibuat,” tuturnya.
“Selain sebagai bahan evaluasi, juga kesempatan kita promosi supaya mendapat bantuan dalam mewujudkan rencana aksi tersebut," imbuh Eko Prihandono.
Kota Pontianak memang menjadi salah satu dari 4 kota percontohan di Indonesia bersama Tangerang, Medan, dan Minahasa Utara.
Keempat kota lain berasal dari berbagai negara di wilayah Asia Pasifik.
Eko Prihandono menerangkan kebakaran lahan, puting beliung, dan genangan di Pontianak merupakan dampak dari perubahan iklim global.
Di sisi lain, kata dia, jumlah penduduk berpengaruh terhadap ketersediaan lahan dan produksi karbon, dan sampah. (rls)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News