Jadi Ujung Tombak, Edi Kamtono Ajak Kader Optimalkan Peran Posyandu

30 Maret 2023 16:15

GenPI.co Kalbar - Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak memberikan bantuan berupa dana operasional yang diserahkan secara simbolis oleh Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, di Aula Sultan Syarif Abdurrahman (SSA) Kantor Wali Kota, Kamis (30/3).

Tujuannya sebagai upaya mendorong kesejahteraan Posyandu.

“Totalnya ada 323 Posyandu yang mendapatkan bantuan operasional, kita menyemangati karena mereka sebagai ujung tombak kesejahteraan kehidupan masyarakat,” ujar Edi.

BACA JUGA:  Gencarkan Sosialisasi PMBA, AIMI Kalbar Gandeng Kader Posyandu

Meningkatnya kesejahteraan kader Posyandu akan berdampak dengan tingkat kesehatan masyarakat Kota Pontianak.

Kali ini, Pemkot Pontianak tengah fokus menurunkan angka stunting.

BACA JUGA:  Sis Sebut Kader Posyandu Berperan Penting Turunkan Stunting

Bertepatan dengan agenda penyerahan itu pula, Edi menjelaskan kondisi terkini pada sektor kesehatan dan sosial warga kepada kader Posyandu yang hadir.

“Angka harapan hidup kita rata-rata 73,2 tahun. Itu data dari Badan Pusat Statistik. Angka tersebut sudah sangat tinggi. Namun sekarang kita berusaha meningkatkan Indeks Kesehatan Balita dan Lansia,” paparnya.

BACA JUGA:  Alifudin: Posyandu Ujung Tombak Penanganan Stunting

Upaya menekan angka stunting juga menjadi perhatian Pemkot Pontianak.

Dirinya menargetkan tahun 2023, angka stunting harus berada di bawah 10 persen.

Optimalisasi peran tiap kader dinilai akan membantu percepatan pencapaian target itu.

“Sebelumnya angka stunting itu 24 persen, sekarang sudah turun jadi 19,7 persen. Targetnya di tahun 2023 harus di bawah 10 persen. Jika nasional itu menargetkan 14 persen,” ungkapnya.

Salah satu caranya adalah menyediakan pelayanan jemput bola dari Dinas Kesehatan Kota Pontianak melalui pemeriksaan kesehatan bagi warga Pontianak yang masuk usia lanjut secara berkala.

Edi mengajak warga lansia tetap menjaga kebugaran dengan melakukan olahraga seperti senam.

“Harapan kita lansia tetap produktif,” ucapnya.

Mobilitas masyarakat semakin hari kian tumbuh pesat.

Tak lain karena wilayah ibu kota ini menampung lebih dari 600 ribu individu.

Potensi risiko di sektor kesehatan pun cukup tinggi, seperti penularan penyakit dan lainnya yang disebabkan faktor selain kesehatan.

Edi menyampaikan, seperti kasus difteri, demam berdarah dan hepatitis menjadi dorongan pihaknya bekerja maksimal dengan kolaborasi bersama Posyandu.

“Intinya kita ingin kota itu bersih, hijau dan asri. Sehingga kota ini layak huni dan warganya bahagia,” tutup Edi Rusdi Kamtono. (rls)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Shella Angellia Rimang

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALBAR