GenPI.co Kalbar - Polresta Pontianak menindak tegas para pelaku balap liar dan perang sarung yang dilakukan pada bulan Ramadan.
Hal tersebut disampaikan oleh Kapolresta Pontianak Kombes (Pol) Adhe Hariadi, Sabtu (25/3).
"Selama bulan Ramadan, banyak kejadian yang harus dihindari masyarakat di Pontianak, terutama seperti kegiatan balap liar yang sering dilakukan oleh anak-anak muda," kata tuturnya.
Dia menjelaskan, balap liar yang biasanya dilakukan oleh anak-anak remaja tersebut biasanya menjelang subuh dan setelah subuh seusai sahur.
Para pelaku balap liar biasanya beraksi berpindah-pindah tempat, mulai dari Jalan Letnan Jendral Sutoyo, Jalan Pattimura di depan Supermarket Kaisar, di PAL 5, dan Pal 6.
Selain itu, di tempat-tempat sepi lainnya.
"Artinya, di daerah yang sepi menjadi sasaran mereka untuk melakukan balap liar itu. Tadi malam juga ditemukan mereka beraksi di Jalan PAL 5 dan PAL 6," terang Adhe.
Pihaknya, kata dia, juga akan menindak tegas bagi anak-anak remaja yang melakukan perang sarung di waktu sahur.
Perang sarung sendiri dianggap sebagai budaya oleh masyarakat Pontianak, padahal hal tersebut membahayakan bagi diri sendiri maupun orang lain.
"Perang sarung yang dianggap budaya oleh masyarakat itu justru bisa mengakibatkan luka terhadap orang lain, karena di dalam sarung itu berisi batu dan senjata tajam,” ungkap Adhe.
“Jadi, ini bisa mengakibatkan luka bahkan penganiayaan terhadap orang lain," tutupnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News