GenPI.co Kalbar - Pemkot Pontianak mengupayakan pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) di Kota Pontianak dalam menangani permasalahan limbah.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Edi Rusdi Kamtono di hadapan jemaah salat isya dan tarawih di Masjid Maulidiyah, Kelurahan Sungai Bangkong, Kecamatan Pontianak Barat pada rangkaian Safari Ramadan, Jumat (24/3) malam.
Menurutnya, pembangunan SPALD itu merupakan bantuan dari Asian Development Bank (ADB).
SPALD tersebut rencananya memiliki kapasitas sebanyak 16 ribu sambungan rumah.
Sambungan tersebut membentang dari Jalan Kom Yos Sudarso hingga Jalan Martapura.
Pembangunan SPALD ini merupakan proyek strategis nasional.
"SPALD sangat penting untuk kualitas lingkungan di Kota Pontianak, terutama Kecamatan Pontianak Barat dari Nipah Kuning hingga Jalan Martapura," terang Edi.
Sementara itu, beberapa waktu lalu, Edi mengungkapkan bahwa kendala yang dihadapi pembangunan SPALD, yakni masalah pembebasan lahan lantaran terkendala keterbatasan anggaran.
Adanya refocusing anggaran pada 2022 menyebabkan keterbatasan anggaran.
Apalagi, kata dia, fokus pembangunan masih terpaku pada pembebasan lahan untuk pembangunan Jembatan Kapuas I.
"Pembebasan lahan untuk pembangunan SPALD itu setidaknya membutuhkan sekitar Rp 20 miliar," ungkap Edi Rusdi Kamtono.
Sebagaimana diketahui, Kota Pontianak menjadi salah satu dari lima kota se-Indonesia yang menerima bantuan SPALD dari pemerintah pusat. (rls)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News