GenPI.co Kalbar - Masyarakat Kabupaten Kapuas Hulu diajak untuk bersama-sama melakukan mitigasi atau mengurangi risiko bencana alam maupun nonalam.
Selain itu, masyarakat juga mesti mempersiapkan diri dalam menghadapi terjadinya bencana.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Bupati Kapuas Hulu Wahyudi Hidayat di Putussibau, Kapuas Hulu, Kamis (16/3).
"Kunci utama yaitu melakukan mitigasi bencana, upaya pencegahan bencana jangan sampai terlambat," ujarnya.
Menurutnya, masyarakat harus terlebih dahulu menumbuhkan kesadaran dan pemahaman terhadap risiko bencana.
Dengan begitu, perlu dilakukan sosialisasi agar masyarakat mengetahui langkah-langkah yang dilakukan, baik dalam pencegahan maupun penanganan bencana.
Wahyudi menyebut, dalam mitigasi bencana, pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri.
Oleh sebab itu, perlu melibatkan semua pihak termasuk kerja sama dengan lapisan masyarakat.
Berdasarkan data Indeks Risiko Bencana Indonesia Tahun 2022, Kabupaten Kapuas Hulu rawan terhadap bencana hidrometeorologi pada urutan 246 dari 514 kabupaten/kota di Indonesia.
Sementara untuk bencana banjir, Bumi Uncak Kapuas di urutan 46 dari 397 kabupaten/kota dengan kelas risiko tinggi.
Kemudian untuk kebakaran hutan dan lahan, berada di urutan ke 90 dari 506 kabupaten/kota dengan kelas risiko tinggi.
Selanjutnya untuk bencana tanah longsor, Kapuas Hulu berada di urutan ke 136 dari 514 kabupaten/kota dengan kelas risiko tinggi.
Khusus bencana kekeringan, berada di urutan ke 35 dari 511 kabupaten/kota dengan kelas risiko tinggi, sedangkan bencana cuaca ekstrem di urutan ke 19 dari 510 kabupaten/kota di Indonesia. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News