GenPI.co Kalbar - Sebanyak 92 anak-anak panti asuhan mendapatkan perawatan gigi gratis dari Projekt Strahlendes Lächeln e.V., sebuah Non Government Organization (NGO) yang berkedudukan di Leipzig, Jerman.
Perawatan gigi gratis ini bernama Proyek Senyum Cemerlang yang dikhususkan bagi anak-anak yatim piatu.
Esie Hanstein, Anggota Pendiri dan Staf Ahli Proyek Senyum Cemerlang menjelaskan, proyek yang digulirkan ini menyasar di 3 kota, yakni Makassar, Enrekang, dan Pontianak.
Di Pontianak, ada 3 panti asuhan yang mendapat kesempatan untuk dilakukan perawatan gigi gratis, yakni Panti Asuhan Pepabri sebanyak 36 anak, Nur Fauzi 21 anak, dan Al Aamiin 35 anak.
Proyek Senyum Cemerlang itu bekerja sama dengan puskesmas-puskesmas di wilayah kerja panti asuhan tersebut.
Mereka mendapatkan pelayanan perawatan gigi dari dokter gigi yang terlibat dalam proyek berbasis sosial ini.
Hal tersebut disampaikan Esie saat mendampingi anak-anak panti asuhan di Puskesmas Gang Sehat Kelurahan Kota Baru Kecamatan Pontianak Selatan, Senin (13/3).
"Tujuannya untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak panti asuhan untuk merasakan bagaimana senyum dengan cemerlang tanpa ada rasa sakit gigi, gigi yang berlubang dan sebagainya," ujarnya.
Proyek Senyum Cemerlang itu diawali dengan membenahi struktur dan keadaan gigi anak-anak panti asuhan.
Ke depannya, setiap 3 bulan dan 6 bulan sekali, gigi-gigi mereka akan kembali dilakukan pemeriksaan.
"Selain itu, kami juga memberikan edukasi kepada mereka bagaimana cara merawat gigi supaya tetap sehat dan kuat," ungkap Esie.
Dia menambahkan, gagasan proyek ini digulirkan demi membantu anak-anak yatim piatu yang ada di 3 kota.
Proyek Senyum Cemerlang merupakan kegiatan berbasis kemanusiaan yang digagas oleh NGO nonprofit.
Pihaknya juga menggandeng dokter-dokter gigi di Kota Pontianak yang benar-benar mempunyai tujuan mengabdikan profesi mereka dalam menjaga dan merawat kesehatan gigi anak-anak.
"Kami juga sangat senang jika proyek ini mendapatkan dukungan dari para dokter gigi di Kota Pontianak supaya proyek ini bisa dilanjutkan kembali karena konsep dari proyek ini adalah proyek berkelanjutan," terang Dosen Sastra Indonesia itu. (rls)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News