Sukses Turunkan Stunting, Pontianak Dianugerahi Penghargaan dari BKKBN

01 Maret 2023 00:00

GenPI.co Kalbar - Kota Pontianak meraih penghargaan atas keberhasilan dalam menurunkan angka prevalensi stunting berdasarkan Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan menyebut, pada awal 2021 semasa pandemi masih melanda, angka stunting di Kota Pontianak masih 24,4 persen.

Kemudian pada 2022, angka stunting berhasil diturunkan sebanyak 4,7 persen, sehingga menjadi 19,7 persen.

BACA JUGA:  Kunjungi RSUD Kota Pontianak, TPPS Perkuat Kolaborasi Penanganan Stunting

Keberhasilan tersebut tentu tidak terlepas dari dukungan dan upaya Pemerintah Provinsi Kalbar karena Kota Pontianak merupakan ibu kota provinsi.

Semua stakeholder dan pemangku kepentingan dikerahkan dengan bersinergi untuk bergerak dan berupaya menurunkan angka stunting di Kota Pontianak.

BACA JUGA:  Rumah Sakit Jadi Bagian Rujukan Berjenjang Penanganan Stunting

Hal tersebut dia sampaikan seusai menerima piagam penghargaan di Hotel Mercure Pontianak, Rabu (22/2).

"Bagaimana sinergitas ini terbangun untuk menurunkan angka stunting dengan melibatkan banyak pihak, termasuk para pelaku usaha yang ada di Kota Pontianak untuk menjadi bapak asuh atau bunda asuh,” tuturnya.

BACA JUGA:  Status Desa Mandiri Diyakini Bisa Turunkan Angka Stunting di Kalbar

Dengan begitu, warga yang terkena stunting mendapatkan asupan gizi yang mencukupi.

Menurut Bahasan, Kota Pontianak fokus pada 10 kelurahan yang rentan kasus stunting.

Pihaknya juga mengembangkan sebuah aplikasi bernama Pontianak Zero Stunting untuk penanggulangan penurunan angka stunting.

Dalam aplikasi tersebut, data-data warga lengkap by name by address.

Selain itu, pihaknya sudah mulai mengurangi rapat-rapat di kantor untuk membahas persoalan stunting.

"Kami sekarang lebih sering ke lapangan untuk melihat langsung kondisi fakta di lapangan dan hasilnya sangat optimal dalam menurunkan angka stunting di Kota Pontianak," ungkap Bahasan.

Ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) Kota Pontianak itu juga menuturkan, salah satu inovasi yang dikembangkan di Kota Pontianak adalah intervensi spesifik.

Intervensi spesifik yang dilaksanakan, mulai dari pelayanan kesehatan terpadu untuk calon pengantin, pelayanan kesehatan remaja putri untuk mencegah anemia sejak dini, pendampingan ibu hamil, kelas pemberian makan bayi dan anak.

"Hingga gerakan memasyarakatkan gemar makan ikan untuk meningkatkan konsumsi protein hewani pada balita," tandas Bahasan. (rls)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Shella Angellia Rimang

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALBAR