GenPI.co Kalbar - Peningkatan potensi penyandang disabilitas di Kalimantan Barat alias Kalbar menjadi salah satu program yang dikerjasamakan oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) dengan Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak.
Hal tersebut disampaikan oleh Pejabat Urusan Diplomasi Publik (Public Affairs Officer) Rachel L Cooke saat melakukan kunjungan kerja ke American Corner Untan, di Kota Pontianak, Jumat (24/2).
"Program yang dilaksanakan di American Corner dinamakan program Leadership, Enterprenership, Art and Dipersity (LEAD),” tuturnya.
“Program ini dihadiri oleh 25 orang teman-teman penyandang disabilitas, tujuannya untuk memberi mereka keahlian kepemimpinan, kewirausahaan, dan menciptakan lapangan pekerjaan," imbuh Rachel.
Hal terpenting, kata dia, agar para penyandang disabilitas bisa saling membangun kerja sama di antara mereka.
Menurut Rachel, dirinya membahas beberapa kerja sama dan program-program pemerintah AS yang dilakukan di Kota Pontianak, termasuk American Corner Untan.
Kedatangan tersebut juga merupakan kunjungan kerja pertamanya di Kota Pontianak, yang didampingi oleh MyAmerica Oktiviane A Sinaga.
Selain membahas program kerja sama, Rachel juga membantu American Corner merayakan ulang tahun yang ke-11.
“Jadi, kemarin ada pertunjukan seni, salah satunya pertunjukan dua perempuan tuli, mereka menari, tapi mereka tidak bisa mendengar, hanya mengikuti vibrasi atau getaran yang ada di tanah, itu luar biasa," terangnya.
Program yang dilakukan itu, lanjut Rachel, menyediakan kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk membangun kemampuan bisnis dan kemampuan menyerap usaha mereka.
"Ada orang tuli yang punya usaha kopi, mereka menciptakan lapangan pekerjaan bagi sesama teman-teman tuli,” papar Rachel L Cooke.
“Tempat itu juga mengakomodir kebutuhan teman-teman tuli untuk hangout karena biasanya, saat teman-teman tuli pergi ke kafe, mereka sering merasa tidak nyaman karena tidak terakomodir dengan baik," imbuhnya.
Oleh sebab itu, pemerintah AS mendukung sepenuhnya program-program seperti itu karena mereka juga mengampanyekan nilai-nilai inklusi yang merupakan nilai-nilai penting, baik bagi orang Amerika maupun orang Indonesia. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News