GenPI.co Kalbar - Perkebunan sawit di Kalbar diminta agar mengarahkan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) untuk membantu dalam memenuhi indikator-indikator Indeks Desa Membangun (IDM).
Dengan begitu, bisa meningkatkan status desa.
Permintaan tersebut disampaikan oleh Gubernur Kalbar Sutarmidji di Pontianak, Rabu (22/2).
"Perkebunan sawit wajib memperhatikan desa di sekitar. Sebab kalau perkebunan mau berkelanjutan dan tidak ada masalah sosial, maka berikan perhatian yang baik pada desa-desa di sekitar,” tuturnya.
Dia menginginkan, di mana ada perkebunan sawit, di situ ada masyarakat sejahtera.
Selain itu, Sutarmidji juga meminta program tanggung jawab sosial perusahaan sawit dapat memperkuat BUMDes.
Dia menyebut, ada banyak yang bisa dikerjasamakan oleh perusahaan dengan BUMDes, yang berdampak pada perputaran ekonomi di desa.
“Misalnya pengadaan makanan untuk perusahaan, kemudian jualan ini itu bisa saja,” terangnya.
Sutarmidji menilai bahwa Kalbar berhasil meningkatkan status desa dalam beberapa tahun terakhir.
Menurutnya, upaya untuk kenaikan status desa itu dilakukan dengan menyasar langsung kepada pemenuhan 54 indikator.
Ke-54 indikator tersebut terbagi menjadi indeks sosial, lingkungan, dan ekonomi. Percepatan yang dilakukan pun terbukti berhasil.
“Dari yang awalnya satu desa berstatus mandiri, saat ini naik menjadi 586 desa mandiri hingga saat ini. Padahal, target saya cuma 425 desa mandiri,” tandas Sutarmidji. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News