Status Desa Mandiri Diyakini Bisa Turunkan Angka Stunting di Kalbar

22 Februari 2023 20:00

GenPI.co Kalbar - Peningkatan status desa tertinggal menjadi desa mandiri di setiap kabupaten/kota diyakini bisa membantu menurunkan angka prevalensi stunting dan kemiskinan di Provinsi Kalimantan Barat alias Kalbar.

Hal itu disampaikan oleh Gubernur Kalbar Sutarmidji saat menghadiri Rapat Kerja Daerah Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Kalbar Tahun 2023, di Pontianak, Rabu (22/2).

"Kita harus berupaya untuk meningkatkan perubahan desa tertinggal ke desa mandiri, maka otomatis penurunan stunting juga dapat kita atasi karena itu bersifat paralel, saling berkaitan,” tuturnya.

BACA JUGA:  Angka Stunting Turun, Bahasan Minta Tim Pendamping Keluarga Aktif Beri Pendampingan

Setiap daerah kabupaten/kota juga diminta harus memiliki data yang lengkap dan sesuai indikator yang telah ada.

Tujuannya agar pemda lebih mudah untuk bertindak.

BACA JUGA:  Kunjungi RSUD Kota Pontianak, TPPS Perkuat Kolaborasi Penanganan Stunting

"Sekarang itu, angka stunting di Kalbar 27,8 persen. Target kita di 2023 ini, turun menjadi 24 persen,” ujarnya.

“Saya minta setiap desa itu punya data by name by address, dengan begitu maka aksinya akan lebih mudah," imbuh Sutarmidji.

BACA JUGA:  Rumah Sakit Jadi Bagian Rujukan Berjenjang Penanganan Stunting

Mantan Wali Kota Pontianak itu juga meminta, dari 68 persen desa di Kalbar yang memiliki perusahaan perkebunan dan tambang agar mengarahkan sebagian besar CSR untuk penanganan stunting.

"Kalau seperti gizi, perusahaan pasti bisa bantu, 100 keluarga saja setiap bulan dibantu telur, susu, dan sebagainya, itu kan tidak besar jumlahnya,” terang Sutarmidji.

Dia menilai, jika daerah sekitar perusahaan tidak ada stunting, pasti berpengaruh baik juga bagi perusahaan.

Di tempat yang sama, Deputi Bidang Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana BKKBN Eny Gustina mengapresiasi Kalbar karena berhasil menurunkan angka stunting secara nasional dari 29,8 menjadi 27,8.

"Tidak mudah menurunkan 2 poin dalam 6 bulan. Saat ini ada 2 kabupaten/kota yang betul-betul luar biasa menurunkan angka stunting, yaitu Kubu Raya dan Sintang, dari 35 persen bisa turun menjadi 25 persen," ungkapnya.

Namun, Eny tetap berharap agar Kalbar bisa mengejar target nasional di bawah 20 persen.

Selain itu, bisa memfokuskan bangga kencana untuk percepatan penurunan stunting. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Shella Angellia Rimang

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALBAR