GenPI.co Kalbar - Kampanye bertajuk Love Mangrove digelorakan oleh Lembaga Gemawan berkolaborasi dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Pontianak dan komunitas AkuBumi.
Hal itu untuk menumbuhkan rasa cinta dan kepedulian terhadap ekosistem strategis.
"Secara khusus, Love Mangrove menargetkan generasi muda untuk terlibat dalam Borneo Mangrove Action," tutur Ketua AJI Pontianak Ramses di Pontianak, Selasa (21/2).
Dia menyebut, Indonesia merupakan negara kepulauan dengan banyak garis pantai.
Permasalahannya, akhir-akhir terjadi gelombang tinggi yang menyebabkan bibir pantai rentan tergerus arus hingga menyebabkan abrasi yang merusak.
Oleh sebab itu, peremajaan garis pantai dengan konsep pengelolaan sumberdaya pesisir secara terpadu menjadi salah satu upaya untuk mencegah dampak abrasi makin merusak.
Misalnya, dengan menanam kembali pohon jenis mangrove.
"Mangrove secara taksonomi beragam, sebagai hasil dari evolusi konvergen di beberapa keluarga tumbuhan,” terang Ramses.
Menurutnya, jika mangrove sudah membentuk seperti hutan, bakal menjadi sekumpulan pepohonan yang tumbuh di area sekitar garis pantai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut.
“Serta berada pada tempat yang mengalami akumulasi bahan organik dan pelumpuran," imbuhnya.
Ramses juga menerangkan bahwa hutan mangrove merupakan sebuah ekosistem yang bersifat khas sebab adanya aktivitas daur penggenangan oleh pasang surut air laut.
Hanya pohon mangrove yang mampu bertahan hidup pada habitat tersebut karena proses evolusi dan adaptasi yang telah dilewati oleh tumbuhan mangrove.
"Melalui program ini, generasi muda akan diberikan informasi lebih tentang fungsi hutan mangrove bagi lingkungan sekitarnya karena mangrove memiliki fungsi yang sangat besar bagi lingkungan hidup kita," tandas Ramses. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News