GenPI.co Kalbar - Hari Kanker Sedunia diperingati setiap 4 Februari. Peringatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya kanker.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono berharap momentum ini harus menjadi sarana untuk bisa lebih mengenal kanker dan bagaimana pencegahannya.
Dengan begitu, masyarakat bisa menerapkan hidup sehat, mendorong pencegahan, deteksi sampai dengan proses pengobatan kanker.
Hal tersebut Edi sampaikan saat menghadiri talkshow bertema 'Close The Care Gap' dalam rangka memperingati Hari Kanker Sedunia di Gedung Konferensi Universitas Tanjungpura (Untan), Minggu (19/2).
"Masalah kesehatan ini tidak bisa hanya diselesaikan oleh dokter atau rumah sakit saja tetapi harus secara keseluruhan lewat kolaborasi berbagai pihak terutama untuk pencegahan dan mengatasi kanker," ujarnya
Edi juga memberikan masukan kepada panitia agar dalam talkshow ini mengundang penderita kanker yang berjuang melawan kanker dan dinyatakan sembuh total.
Mereka bisa berbagi pengalaman bagaimana awalnya dinyatakan kanker stadium ke berapa kemudian menjalani pengobatan dan dinyatakan sembuh.
"Kita butuh testimoni dari bersangkutan apa yang dilakukannya hingga sembuh dari kanker. Lalu juga mereka yang tengah berjuang melawan kanker sehingga ia bisa menyampaikan upayanya dalam menghadapi kanker," ungkap Edi.
Dari pengamatannya, di Indonesia umumnya kanker yang menyerang kaum perempuan adalah kanker rahim atau kanker serviks serta kanker payudara.
Sementara kanker yang kerap menyerang kaum laki-laki, di antaranya kanker usus, paru-paru dan prostat.
Menurut Edi, penyakit kanker ini harus diketahui dulu penyebab dan bagaimana mengatasinya.
"Sampai saat ini belum ada kesimpulan yang menyatakan kepastian penyebab kanker ini," imbuh Edi.
Menurutnya, hal yang paling utama jika berkaitan dengan sumber daya manusia, yakni setiap orang harus sehat agar bisa produktif menjalani kehidupan.
Oleh sebab itu, Pemkot Pontianak untuk terus berkomitmen untuk meningkatkan standar kesehatan warganya.
Hal itu dibuktikan dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Pontianak yang sudah mencapai angka 80,48.
"Tingginya IPM ini menjadi indikator terjadinya kemajuan dalam standar kualitas kehidupan, mulai dari usia harapan hidup, sarana kesehatan, lamanya usia sekolah, daya beli masyarakat dan sebagainya," tandas Edi Rusdi Kamtono. (rls)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News