Pelabuhan Kijing Sudah Beroperasi Tapi Pajak Ekspor CPO Kalbar Dinikmati Daerah Lain

05 Februari 2023 03:25

GenPI.co Kalbar - Anggota DPRD Kota Pontianak Zulfydar Zaidar Mochtar mempertanyakan pemanfaatan Pelabuhan Internasional Kijing yang belum terlalu berdampak pada ekonomi Kalbar.

Hal itu dia sampaikan dalam lokakarya bertajuk "Sinergi Membangun Ekonomi Kalbar Pascapandemi" yang digelar Fojekha di Hotel Maestro Pontianak, Jumat (3/2).

"Bagaimana ekspor komoditas kita, terutama CPO masih banyak tercatat di pelabuhan lain,” tuturnya.

BACA JUGA:  Larangan Ekspor CPO Dicabut, Petani Sawit Girang

“Hal ini tentu sangat merugikan pemerintah daerah karena pajak daerah tidak kita dapatkan, malah provinsi lain yang menikmati," imbuh Zulfydar.

Sementara itu, Ekonom Universitas Tanjungpura, Prof. Dr. Eddy Suratman juga sependapat dengan Zulfydar.

BACA JUGA:  Genjot PAD, Ketapang Dorong Investasi Hilirisasi CPO

Berdasarkan perkiraan, kata dia, transaksi CPO yang keluar dari Kalbar berkisar antara Rp 150-200 triliun per tahun.

Eddy menerangkan, masih diperlukan banyak hal yang harus dipenuhi agar pelabuhan tersebut bisa optimal.

BACA JUGA:  Pengamat Ekonomi: Pembatasan Ekspor CPO Untungkan Petani Sawit Kalbar

"Misalnya kita lihat jalan dari Pontianak ke Kijing yang kapasitasnya belum mampu untuk lalu lintas angkutan komoditas,” paparnya.

“Tahun ini rencananya memang akan dimulai pembangunan jalan tol di sana," tambah Eddy Suratman.

Selain itu, sejumlah proyek pembangunan industri manufaktur di kawasan Pelabuhan Kijing juga sedang dibangun atau direncanakan untuk dibangun.

Eddy menilai, hal tersebut penting bagi ekonomi Kalbar di masa depan.

Pasalnya, sektor sumber daya alam mentah masih menjadi penopang terbesar perekonomian Kalbar.
(ant)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Shella Angellia Rimang

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALBAR