GenPI.co Kalbar - Masyarakat Kabupaten Kubu Raya diminta untuk bijak dan tidak mudah termakan isu yang beredar soal isu penculikan anak.
Isu yang dimaksud, baik yang beredar di jejaring sosial maupun yang diteruskan berkali-kali melalui WhatsApp.
Hal tersebut disampaikan oleh Kapolres Kubu Raya AKBP Arief, di Mapolres Kubu Raya, Kamis (2/2).
“Gencarnya isu penculikan anak di media sosial membuat resah warga Indonesia khususnya seantero Kabupaten Kubu Raya, dunia digital yang memiliki ruang tanpa batas ini telah menjadi dunia nyata kedua bagi manusia,” terangnya.
Menurutnya, hal tersebut memerlukan kebijakan dalam bermedia sosial karena memiliki sisi negatif dan positif agar tidak termakan isu yang menyesatkan.
Arief menyebut, dampak kecepatan informasi melalui media sosial sangat luar biasa.
Segala bentuk informasi baik yang positif maupun yang negatif, bisa dengan cepat diketahui oleh masyarakat.
“Jika ada isu, sebaiknya perlu dilakukan kroscek terlebih dahulu dan jangan langsung disebarkan kalau kita tidak tahu duduk persoalannya,” pesan Arief.
Pasalnya, sebuah isu dapat berdampak buruk bagi keamanan dan kenyamanan masyarakat.
Sementara itu, Kasubsie Penmas Polres Kubu Raya Aipda Ade menuturkan bahwa dalam menerima informasi, warga mesti mengklarifikasi sumber data dan fakta.
Selain itu, mengonfirmasi kepada yang memberikan informasi tersebut sebelum meneruskan di jejaring sosial.
Tujuannya agar tidak menimbulkan kegaduhan dan kecemasan di masyarakat.
“Kami dari Polres Kubu Raya mengimbau kepada seluruh warga untuk tetap mewaspadai dengan melakukan pengawasan terhadap anak-anaknya, baik di sekolahan maupun di lingkungan tempat tinggal,” tandas Ade. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News